Kamis, 17 Mei 2018

Analisis Taj Mahal karya John Shors


Analisis Taj Mahal karya John Shors
1.      Novel Taj Mahal Karya John Shors
a.       Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang kehidupan intrik kerajaan, percintaan, perselingkuhan, perang saudara dan kegilaan tahta.
Jahanara adalah anak dari Shah Jahan dan Mumtaz Mahal ia memiliki seorang kakak laki-laki Dara. Jahanara menceritakan bagaimana  kehidupan dia selama ini, kebebasan dan kasih sayang keluarganya membuat ia sangat merasa bahagia, tidak memandang kasta, kelas dan gender dalam lingkungannya. Ayahnya sangatlah bijaksana tidak seperti kebanyakan ‘kepala keluarga’ pada zaman itu. Ibunya sangatlah penyayang dan bijaksana, kakaknya Dara-pun memiliki pribadi yang baik yang selalu menginginkan perdamaian antara umat hindu dan islam. Namun semua kebahagian Jahanara mulai lenyap ketika masa remajanya harus ilang akibat di paksa melakukan perkawinan politik dan  ibunya yang sedang hamil besar saat kerajaan di terpa peperangan, dengan besar cinta ibunya, iya memaksakan diri agar ikut bersama ayahnya ke medan perang, akibatnya ketika di tenda perang ibunya meninggal setelah melahirkan adik Jahanara Aungrazeb. 

Ayah Jahanara mengalami duka yang mendalam setelah di tinggal ibunya, urusan kerajaan menjadi terbengkalai. Akhirnya ayahnya menitahkan penciptaan istana pualam, istana yang megah yang pernah ada di muka bumi ini, yang dirancang berdasarkan citra surga dalam Al-Qur’an. Semua itu atas permintaan terakhir sang ibunda, Mumtaz Mahal kepada Shah Jahan ayahnya. Dan juga sebagai jejak terakhir raga istrinya. Dengan bantuan Isa, arsitek berdarah Persia, ditambah dua puluh dua ribu pekerja dan ratusan gajah, ia berhasil mewujudkan Lambang Keagungan Cinta yag diberinya nama: Taj Mahal. Selama sebelas tahun pembangunan Taj Mahal, Jahanara menemukan bahwa ia jatuh hati terhadap Isa, mereka menjalani hubungan terlarang di belakang suami Jahanara.

b.      Unsur intrinsik
1)      Tema : kehidupan intrik kerajaan, percintaan, perselingkuhan, perang
saudara dan kegilaan tahta.
2)      Latar belakang : India, Kerajaan Agra
3)      Waktu  :  sekitar Abad ke 16
4)      Suasana : Menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, menegangkan.
5)      Alur : alur mundur.
6)      Sudut pandang : orang pertama , Jahara
7)      Gaya bahasa : menggunakan bahasa yang agak sulit di mengerti oleh pembaca biasa, banyak kalimat sastra.
8)      Penokohan :
-          Putri jahanara sebagai tokoh utama prontagonist
Putri Jahanara adalah seorang wanita yang kuat dan tangguh, ia juga sangat menyayangi orangtua, saudara, teman, suami dan anaknya.
-          Pangeran Aurangzeb/ Sultan Alamgir sebagai tokoh utama antagonist
Pangeran Aurangzeb / sultan Alamgir sebagai tokoh utama antagonis dan tangguh dalam peperangan. Bisa memukul mundur pasukan pemberontak, tapi sikapnya yang egois dan sikapnya kejam membuat dia tidak disukai. Selalu merasa iri kepada Dara dan Jahanara. Perasaan iri dan cemburu itulah yang membuetnya hidup dalam kebencian. Diamasih bisa menahan diri untuk tidak membunuh ayahnya sendiri. Tapi walaupun begitu dia membiarkan ayahnya tersiksa perlahan.
-          Sultan syah jahan sebagai tokoh utama prontagonist
Sultan Shah Jahan adalah seseorang yang bijaksana dan sangat menghargai wanita. Selalu berusaha untuk membuat keputusan yang dapat diterima oleh rakyatnya. Merupakan orang yang tidak mudah dipengaruhi. Memikirkan sesuatu dari baik ataupun buruknya. Sangat mencinta istrinya, dan juga keluarganya.
-          Permaisuri Arjumand / Mutaz mahal sebagai tokoh utama prontagonist
Digambarkan seperti wanita yang sangat cantik. Merupakan wanita yang tangguh dan kuat. Dicintai dan dihormati rakyatnya karena merupakan permaisuri yang murah hati.
-          Dara sebagai tokoh utama prontagonist
Selalu memandang hidup dengan tenang dan berfikir positif, sbar dalam menjalani kehidupan.
-          Ladli sebagai tokoh protagonis. Digambarkan sebagai gadis yang cantik dan mempesona. Merupakan orang yang ceria dan berani mengatakan yang dia rasakan. Sosok yang setiakawan.
-          Isa sebagai tokoh protagonis. Digambarkan sebagai seorang yang cerdas dan pandai dalam memahat batu dan membuat bangunan-bangunan yang indah.
-          Arjumand sebagai tokoh protagonis. Digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik dan merupakan anak yang berbakti pada orang tuanya.
-          Khodamir sebagai tokoh antagonis. Tidak memiliki rasa welas kasih dan berusaha memanfaatkan situasi apaun demi kepentingan diri sendiri
-          Nizam sebagai tokoh protagonis. Digambarkan sebagai seorang yang pendiam dan menuruti apa yang diperintahkan oleh permaisuri ataupun Jahanara. Memiliki loyalitas yang tinggi.
-          Gulbadan dan Rurayya sebagai tokoh tirtagonis. Digambarkan sebagai anak yang ceria, lebih terbuka terhadap perasaannya dan memiliki sifat yang baik seperti Jahanara ataupun Arjumand.

c.       Unsur ekstrinsik
1)      Nilai agama     : Saat senang maupun susah harus tetap bersyukur kepada Tuhan yang maha      Esa. Sebagai sesama umat yang beragamaa seharusnya kita saling menghormati dan menjaga ikatan persaudaraan.
2)      Nilai moral      : Kesetiaan, hal tersebut digambarkan oleh tokoh-tokoh, seperti kesetiaan Shah Jahan pada istrinya, Isa kepada Jahanara dan Ladli yang berjuang untuk melindungi Jahanara. Nilai moral yang tidak baik, yaitu kekerasan dan kekejaman Aurangzeb.
3)      Nilai sosial       : Pernikahan politik yang dilakukan Jahanara dengan Khodamir menunjukkan bahwa kekayaan masih menjadi segalanya.
4)      Nilai Budaya   : Adanya pertandingan polo yang dipertandingkan saat pernikahan Jahanara dan pembakaran jasad Ladli serta menabur abunya di laut sebagai tradisi adat Hindu.


http://bacaan-ally.blogspot.co.id/2008/03/perempuan-terluka.html
http://akhmad23zamaluddin.blogspot.co.id/2015/01/sastra-bandingan-perbandingan-taj-mahal.html
http://seramutia17.blogspot.co.id/2015/11/resensi-novel-taj-mahal-kisah-cinta_3.html  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar