Kamis, 17 Mei 2018

PANDANGAN OBJEKTIF dalam “GURINDAM DUA BELAS” karya Raja Ali Haji


PANDANGAN OBJEKTIF dalam “GURINDAM DUA BELAS” karya Raja Ali Haji



abstract


Gurindam Dua Belas is one of the old style poem that ever wrote in 1800s. it called Gurindam Dua Belas because it has twelve sections . this poem describe about the Islam religion like Islamic Pillar (Rukun Islam), the hereafter, the kindness or bad people that showed in their act, or the government. Although he wrote it in two centuries ago, it still be a good poem for us in this century. This poem is wrote in Riau, Indonesia that the author’s name is Raja Ali Haji.
Key word : Poem, Old, 1800, twelve, and Raja.

 

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang Masalah

Zaman pertengahan merupakan zaman dimana bangsa Eropa
Banyak syair yang di buat oleh beberapa penyair di abad pertengahan islam. Kebanyakan dari mereka berasal dari Timur Tengah, seperti Iran, Saudi Arabia, Persia dan sebagainya. Namun, karya yang akan di analisis ini berasal dari Indonesia.
Ya, Raja Ali Haji merupakan salah satu sastrawan yang berasal dari Riau, Indonesia. Ia merupakan penyair yang hidup sekitar tahun 1800-an. Ia juga satu-satunya yang berasal dari Tanah Melayu yang membuat salah satu karya sastra yang berjenis Gurindam.
Gurindam merupakan salah satu jenis dari puisi lama yang terdiri atas dua bait. Dalam setiap bait tersebut terdiri atas dua baris dengan rima yang sama dan merupakan satu kesatuan utuh. Baris pertama dalam gurindam adalah baris yang berisi yang berisi syarat, masalah, persoalan atau perjanjian. Sedangkan baris kedua pada gurindam merupakan jawaban ataupun akibat dari masalah yang terjadi di baris yang pertama.
Karya dari Raja Ali Haji yang berjenis Gurindam yaitu Gurindam 12, dimana dalam Gurindam tersebut terdapat 12 fasal (pasal) yang menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan ajaran-ajaran agama Islam yang tertuang dalam beberapa bait tersebut.
Tentu saja hal ini menjadi suatu yang fenomenal, dimana saat itu juga dapat diteliti bahwa Indonesia sedang berada pada masa Islam pada saat itu. Beberapa pasal yang menyatakan tentang rukun Islam, dosa, dunia dan akhirat. Hal ini menjadi tolok ukur bagi penyair ini dalam menulis hal-hal baik ke dalam ini.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana asal-usul atau sejarah Gurindam Dua Belas?
2.      Siapa pengarang Gurindam Dua Belas?
3.      Bagaimana isi dari Gurindam Dua Belas?
4.      Bagaimana tema dari setiap pasal dalam Gurindam Dua Belas?
5.      Bagaimana unsur ekstrinsik dalam pasal tersebut?
6.      Apakah ada hal yang menarik dari Gurindam Dua Belas tersebut?
7.      Adakah hal yang dijadikan kelebihan dan kekurangan Gurindam ini?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui asal-usul atau sejarah Gurindam Dua Belas.
2.      Untuk mengetahui siapa pengarang Gurindam Dua Belas.
3.      Mengetahui isi dari Gurindam Dua Belas itu.
4.      Untuk mengetahui tema dari Gurindam Dua Belas.
5.      Untuk mengetahui unsur ekstrinsik dalam Gurindam Dua Belas.
6.      Untuk mengetahui hal-hal yang menarik dalam Gurindam Dua Belas.
7.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Gurindam Dua Belas.

D.    Metode penelitian

1.      Desain penelitian
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, penulis menggunakan Metode Analisis-deskriptif, analisis adalah penyelidikan terhdapa suatu peristiwa untuk mengetahui yang sebenarnya atau penguraian suatu pokok ata berbeagai bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Metode Deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data daar belaka.
2.      Sumber data
Sumber atau referensi yang penuli gunakan dalam menulis artikel jurnal ini diambil dari beberapa sumber , siantaranya buku dan internet.
3.      Jenis data
Jenis data yang penulis gunakan dalam penyusunan artikel jurnal ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah metode yang lebih menekankan aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah atau berupa kata-kata tertulis.
4.      Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan studi pustakawan atau studi dokumentasi.  Studi dokumentai ini bertujuan untuk memilih dan memilah data-data kepustakaan yang diperlukan.
5.      Pengolahan dan analisis data
Analisis data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis.  Hasil pengumpulan data untuk  meningkatkan pemahaman penelitian tentang masalah yang diteliti. Setelah data terkumpul, dilakukan proses analisis yang memerlukan kajian lebih mendalam.
Analisis data menggunakan metode interpretasi terhadap data-data yang telah tersistemasi. Dalam interpretasi data ini, dilakukan dengan menafsirkan pemikiran tokoh secara holistik yaitu sengan melihat semua konsep dan aspek-aspeknya dalam hal keselaraan satu sama lainnya.

E.     Metode kepenulisan

·         Bab I:  Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, Metode Penelitian yang terdiri Desain penelitian, Sumber Data, Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Dan Analisis Data.
·         Bab II : Sejarah dan Asal Ususl Gurindam Dua Belas, Analisis Gurindam Dua Belas yang meliputi Tema dan penjelasannya serta amanat di dalam unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya yaitu  Nilai Islami dan Nilai Politik.
·         Bab III : kesimpulan
·         Daftar Pustaka

pembahasan

1.      Sejarah dan Asal Usul Gurindam Dua Belas
Gurindam ini ditulis oleh salah satu sastrawan asal Riau, Indonesia yang bernama Raja Ali Haji. Ia adalah seorang bangsawan, sastrawan, sejarawan, budayawan, ulama, dll. Ayahnya, Raja Ahmad, adalah seorang penasihat Kerajaan dan ibunya, Encik Hamidah binti Panglima Selangor, adalah putri Raja Selangor. Sedangkan kakeknya bernama Raja Haji Fisabillih.
Berbagai ilmu, seperti agama Islam, adat-istiadat, dan bahasa Melayu dan Arab, telah dipelajari oleh Raja Ali Haji. Bakatnya yang menonjol adalah menulis dan ia sangat berminat pada bidang sejarah, adat-istiadat, pemerintahan, dan syair (Kurniawan 2014). Selain itu, ia bersekolah tetang hal apapun denga pakarnya langsung, karena kedudukannya yang membuat ia bisa melakukan metode sekolah seperti itu.
Setelah itu, ia menuangkan ide dan gagasannya tentang agama dan budaya ke dalam beberapa bentuk karya sastra, seperti dalam bentuk surat-surat, kamus, buku yang berjudul Bustanul Katibin, Syair-syair, dan yang paling momental hingga kini yaitu Gurindam 12.
Gurindam dua belas ini ditulis sekitar tahun 1846-1847. Gurnindam Dua Belas salah satu karya monumental. Disebut karya monumental, karena walaupun ditulis sekitar dua abad yang lalu, kedalaman makna, keindahan bunyi, serta kandungan isinya masih relevan hingga saat ini (Haji 2016).
Karya ini disebut Gurindam Dua Belas karena adanya 12 pasal di dalamnya.  Gurindam ini yang menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan ajaran-ajaran agama Islam yang tertuang dalam beberapa bait tersebut.

2.      Puisi Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji

Pasal 1
Pasal 2
barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
       barang siapa mengenal yang empat
       maka yaitulah orang yang makrifat
barang siapa mengenal Allah
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
      barang siapa mengenal diri
     maka telah mengenal akan tuhan yang
     bahri
barang siapa mengenal dunia
tahulah ia barang yang terperdaya
     barang siapa mengenal akhirat
     tahulah ia dunia mudharat
barang siapa mengenal yang tersebut
tahulah ia makna takut
       barang siapa meninggalkan
       sembahyang
      seperti rumah tiada bertiang
barang siapa meninggalkan puasa
tidaklah mendapat dua termasa
     barang siapa meninggalkan zakat
     tiada hartanya beroleh berkat
barang siapa meninggalkan haji
tiadalah ia menyempurnakan janji




Pasal 3
Pasal 4
apabila terpelihara mata
sedikitlah cita-cita
     apabila terpelihara kuping
     khabar yang jahat tiadalah damping
apabila terpelihara lidah
niscaya dapat daripadanya faedah
     bersungguh-sungguh engkau
     memeliharakan tangan
    daripada segala berat dan ringan
apabila perut terlalu penuh
keluarlah fi’il yang tiada senonoh
     anggota tengah hendaklah ingat
     di situlah banyak orang yang hilang
     semangat
hendaklah peliharakan kaki
daripada berjalan yang membawa rugi

hati itu kerajaan di dalam tubuh
jikalau zalim segala anggota pun rubuh
     apabila dengki sudah bertanah
     datang daripadanya beberapa anak
     panah
mengumpat dan memuji hendaklah pikir
di situlah banyak orang yang tergelincir
     pekerjaan marah jangan dibela
     nanti hilang akal di kepala
jika sedikit pun berbuat bohong
boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
     tanda orang yang amat celaka
     aib dirinya tiada ia sangka
bakhil jangan diberi singgah
itulah perompak yang amat gagah
     barang siapa yang sudah besar
     janganlah kelakuannya membuat
     kasar
barang siapa perkataan kotor
mulutnya itu umpama ketor
     di manatah tahu salah diri
     jika tiada orang lain yang berperi
pekerjaan takbur jangan direpih
sebelum mati didapat juga sepih

Pasal 5
Pasal 6
jika hendak mengenal orang berbangsa
lihat kepada budi dan bahasa
     jika hendak mengenal orang yang
     berbahagia
     sangat memeliharakan yang sia-sia
jika hendak mengenal orang mulia
lihatlah kepada kelakuan dia
     jika hendak mengenal orang yang
     berilmu
     bertanya dan belajar tiadalah jemu
jika hendak mengenal orang yang berakal
di dalam dunia mengambil bekal
     jika hendak mengenal orang yang baik
    perangai
    lihat pada ketika bercampur dengan
    orang ramai
cahari olehmu akan sahabat
yang boleh dijadikan obat
       cahari olehmu akan guru
       yang boleh tahukan tiap seteru
cahari olehmu akan isteri  
yang boleh menyerahkan diri
      cahari olehmu akan kawan
      pilih segala orang yang setiawan
cahari olehmu akan abdi
yang ada baik sedikit budi


Pasal 7
Pasal 8
apabila banyak berkata-kata
di situlah jalan masuk dusta
    apabila banyak berlebih-lebihan suka
    itulah tanda hampirkan duka
apabila kita kurang siasat
itulah tanda pekerjaan hendak sesat
     apabila anak tidak dilatih
     jika besar bapanya letih
apabila banyak mencacat orang
itulah tanda dirinya kurang
     apabila orang yang banyak tidur
     sia-sia sahajalah umur
 apabila mendengar akan khabar
menerimanya itu hendaklah sabar
     apabila mendengar akan aduan
     membicarakannya itu hendaklah
     cemburuan
apabila perkataan yang lemah lembut
lekaslah segala orang mengikut
     apabila perkataan yang amat kasar
     lekaslah orang sekalian gusar
apabila pekerjaan yang amat benar
tiada boleh orang berbuat honar
barang siapa khianat akan dirinya
apalagi kepada lainnya
     kepada dirinya ia aniaya
    orang itu jangan engkau percaya
lidah suka membenarkan dirinya
daripada yang lain dapat kesalahannya
    daripada memuji diri hendaklah sabar
    biar daripada orang datangnya khabar
orang yang suka menampakkan jasa
setengah daripada syirik mengaku kuasa
     kejahatan diri sembunyikan
    kebajikan diri diamkan
keaiban orang jangan dibuka
keaiban diri hendaklah sangka



Pasal 9
Pasal 10
tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan
bukannya manusia ia itulah syaitan
     kejahatan seorang perempaun tua
     itulah iblis punya penggawa
kepada segala hamba-hamba raja
di situlah syaitan tempatnya manja
     kebanyakan orang yang muda-muda 
     di situlah syaitan tempat bergoda
perkumpulan laki-laki dengan perempuan
di situlah syaitan punya jamuan
    adapun orang tua yang hemat
    syaitan tak suka membuat sahabat
jika orang muda kuat berguru
dengan syaitan jadi berseteru
dengan bapa jangan durhaka
supaya Allah tidak murka
     dengan ibu hendaklah hormat
     supaya badan dapat selamat
dengan anak janganlah lalai
supaya boleh naik ke tengah balai
     dengan isteri dan gundik janganlah
     alpa
     supaya kemaluan jangan menerpa
dengan kawan hendaklah adil
supaya tangannya jadi kapil


Pasal 11
Pasal 12
hendaklah berjasa
kepada yang sebangsa
         hendaklah jadi kepala
         buang perangai yang cela
hendak memegang amanat
buanglah khianat
        hendak marah
       dahulukan hujjah
hendak dimalui
jangan memalui
      hendak ramai
     murahkan perangai 
raja mufakat dengan menteri
seperti kebun berpagar duri
       betul hati kepada raja
       tanda jadi sebarang kerja
hukum adil atas rakyat
tanda raja beroleh inayat
      kasihkan orang yang berilmu
      tanda rahmat atas dirimu
hormat akan orang yang pandai
tanda mengenal kasa dan cindai
      ingatkan dirinya mati
      itulah asal berbuat bakti
akhirat itu terlalu nyata
kepada hati yang tidak buta

3.      Analisis Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji
a.       Unsur intrinsik
1)      Tema dan pembahasannya
a)      Tema dari pasal pertama yaitu petuah tentang agama.
Di dalam pasal ini mengandung amanat dalam mengingat sang pencipta, ingat akan rukun islam yang empat, dan mengenal dunia serta isinya. Senantiasa kita akan menjadi orang yang bersujud kepada-Nya.
b)      Tema dari pasal kedua yaitu menjelaskan tentang rukun islam. Jika manusia meninggalkan salah satu atau semua rukun Islam, maka ia orang yang merugi.
c)      Tema dari pasal ketiga yaitu manusia harus menjaga anggota tubuhnya dari segala keburukan. Karena tubuh kita akan melindungi kita dari segala hal yang akan membuat kita menjadi berfaedah dan kebaikan akan menghampiri kita.
d)     Tema dari pasal keempat yaitu manusia berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan dan amal baik dan buruk manusia. Karena baik sikap yang anggap kita benar atau tidak benar pun ada ganjaran dari setiap pergerakkan kita.
e)      Tema dari pasal kelima yaitu mengenal lebih dalam untuk mengetahui pengetahuan lebih baik. Hal yang dimaksud disini adlaah mencari ilmu sebaik-baiknya tanpa membuang-buang waktu. Selain itu juga mencari ilmu untuk dunia dan akhirat juga.
f)       Tema dari pasal keenam yaitu pilihan seseorang untuk mencari kebaikan, maka harus melakukan hal yang baik pula.
g)      Tema dari pasal ketujuh membahas larangan  terhadap suatu yang berlebihan, yang akan memberikan dampak buruk. Sudah sering dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, untuk tidak melakukan suatu berlebihan. Seperti makan berlebih membuat badan yang tak bagus, apalagi jika makan dengan tidak mengontolnya. Selain itu juga memakai perhiasan yang berlebihan pun dapat memicu motif pencurian atau penjambretan, karena ia memancingnya lebih dahulu.
h)      Tema dari pasal kedelapan menjelaskan tentang kewaspadaan kita terhadap sikap buruk yang ada pada diri kita atau orang lain. Dalam hal ini, sebenarnya pun hal ini dimlai dari diri sendiri, seperti memghilangkan rasa malas dalam diri sendiri. Dan kita juga membutuhkan kewaspadaan kepada orang lain karena kita tidak boleh lengah jika mereka membuka aib kita.
i)        Tema dari pasal kesembilan yaitu setiap ada hal kebaikan dan keburuikan itu ada setan yang pasti akan mengganggu.
j)        Tema dari pasal kesepuluh berbuat baik kepada sesama dan orang tua. Berbuat baik terhadpa sesama itu baik, karena akan mendapatkan keuntungan berupa kebaikan yang akan kita dpaat dari orang itu juga. Apalagi jika menyangkut tetang orang tua, perlukah kita berbuat baik, karena mereka lah yng membesarkan dan menjadikan kita seorang yang berhasil juga.
k)      Tema dari pasal kesebelas nasihat dalam berbuat baik dalam kehidupan kenegaraan.
Beberapa nasiht ini memang ditujukan untuk para pemimpin  yang ada di negara. Dalam hal ini mereka harus memegang amanat yang baik dan berguna bagi masyarakatnya.
l)        Tema dari pasal keduabelas nasihat untuk para penguasa agar tidak terlalu semena-mena. Menjadi perilaku yang baik di mata masyarakat.


2)      Amanat
Pesan dari Gurindam Dua Belas ini dapat dirincikan dalam beberapa poin-poin penting :
a)      Hendaklah mengingat Allah dan melakukan perintahnya tanpa ada alasan apapun. Karena jika kita melalaikannya, kita akan menjadi orang yang buruk dan merugi.
b)      Menjadi pribadi yang lebih baik lagi tanpa melihat hal yang buruk, perbaikilah perbuatan buruk itu dengan melakukan kebenaran dan kebaikan di mata Allah, orang tua, kawan, dan pasangan.
c)      Orang yang melakukan keburukan, akan mendapat ganjaran yang buruk juga dari Allah. Dan begitupula sebaliknya, Allah akan memberikan hal yang baik  jika kita melakukan hal baik dan benar.
d)     Hendaklah para penguasa adil terhadap rakyatnya
e)      Berpikirlah sebelum bertindak.

b.      Unsur Ekstrinsik
1)      Nilai Islami
Dalam puisi ini , secara keseluruhan mengandung makna ajaran Islam yang mana hal itu banyak nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran dalam beberapa pasal itu. Misalnya saja,  barang siapa meninggalkan zakat, tiada hartanya beroleh berkat” . Dalam hal ini, manusia yang tidak berzakat, hartanya tidak ada faedahnya atau hartanya yang tidak akan baik untuk dirinya sendiri.

2)      Nilai Politik
Gurindam ini mengatakan bahwa penguasa harus berlaku adil, sesuai dengan pasal 12 “hukum adil atas rakyat , tanda raja beroleh inayat”.  Keadilan meruakan suatu hak yang harus dilakukan seorang epmimpin dalam menjalankan amanatnya sebagai seseoran yang menjadi pemimpin negara. Jangan melalaikan

penutup


Gurindam ini ditulis oleh salah satu sastrawan asal Riau, Indonesia yang bernama Raja Ali Haji. Ia adalah seorang bangsawan, sastrawan, sejarawan, budayawan, ulama, dll. Gurindam dua belas ini ditulis sekitar tahun 1846-1847. Gurnindam Dua Belas salah satu karya monumental. Disebut karya monumental, karena walaupun ditulis sekitar dua abad yang lalu, kedalaman makna, keindahan bunyi, serta kandungan isinya masih relevan hingga saat ini.
Karya ini disebut Gurindam Dua Belas karena adanya 12 pasal di dalamnya.  Gurindam ini yang menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan ajaran-ajaran agama Islam yang tertuang dalam beberapa bait tersebut.
Tema dalam setiap pasal dalam Gurindam yaitu :
·         Tema dari pasal pertama yaitu petuah tentang agama.
·         Tema dari pasal kedua yaitu menjelaskan tentang rukun islam.
·         Tema dari pasal ketiga yaitu manusia harus menjaga anggota tubuhnya dari segala keburukan.
·         Tema dari pasal keempat yaitu manusia berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan dan amal baik dan buruk manusia.
·         Tema dari pasal kelima yaitu mengenal lebih dalam untuk mengetahui pengetahuan lebih baik.
·         Tema dari pasal keenam yaitu pilihan seseorang untuk mencari kebaikan, maka harus melakukan hal yang baik pula.
·         Tema dari pasal ketujuh membahas larangan  terhadap suatu yang berlebihan, yang akan memberikan dampak buruk.
·         Tema dari pasal kedelapan menjelaskan tentang kewaspadaan kita terhadap sikap buruk yang ada pada diri kita atau orang lain. Dalam hal ini, orang
·         Tema dari pasal kesembilan yaitu setiap ada hal kebaikan dan keburuikan itu ada setan yang pasti akan mengganggu.
·         Tema dari pasal kesepuluh berbuat baik kepada sesama dan orang tua.
·         Tema dari pasal kesebelas nasihat dalam berbuat baik.
·         Tema dari pasal keduabelas nasihat untuk para penguasa agar tidak terlalu semena-mena. Menjadi perilaku yang baik di mata masyarakat
Amanat dari Gurindam Dua Belas
·         Hendaklah mengingat Allah dan melakukan perintahnya tanpa ada alasan apapun. Karena jika kita melalaikannya, kita akan menjadi orang yang buruk dan merugi.
·         Menjadi pribadi yang lebih baik lagi tanpa melihat hal yang buruk, perbaikilah perbuatan buruk itu dengan melakukan kebenaran dan kebaikan di mata Allah, orang tua, kawan, dan pasangan.
·         Orang yang melakukan keburukan, akan mendapat ganjaran yang buruk juga dari Allah. Dan begitupula sebaliknya, Allah akan memberikan hal yang baik  jika kita melakukan hal baik dan benar.
·         Hendaklah para penguasa adil terhadap rakyatnya
·         Berpikirlah sebelum bertindak.

Unsur Ekstrinsik dari Gurindam Dua Belas
·         Nilai Islami
Dalam puisi ini , secara keseluruhan mengandung makna ajaran Islam yang mana hal itu banyak nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran dalam beberapa pasal itu. Misalnya saja,  barang siapa meninggalkan zakat, tiada hartanya beroleh berkat” . Dalam hal ini, manusia yang tidak berzakat, hartanya tidak ada faedahnya atau hartanya yang tidak akan baik untuk dirinya sendiri.
·         Nilai Politik
Gurindam ini mengatakan bahwa penguasa harus berlaku adil, sesuai dengan pasal 12 “hukum adil atas rakyat , tanda raja beroleh inayat”.

DAFTAR PUSTAKA

Haji, Raja Ali. Membentuk Jati DIri Melayu melalui Gurindam Dua Belas. 31 Oktober 2016. http://www.rajaalihaji.com/id/bookreview.php?a=RkpML3c%3D= (diakses Oktober 30, 2016).
Kurniawan, Rahmad. Sejarah Gurindam Dua Belas. 2014. http://www.intipsejarah.com/2015/06/sejarah-gurindam-dua-belas.html (diakses November 1, 2016).

1 komentar:

  1. Grand Lisboa Casino & Hotel - Mapyro
    Grand Lisboa 청주 출장안마 Casino 나주 출장마사지 & Hotel map with photos, 전주 출장마사지 address, telephone number and 태백 출장안마 map. Find Grand Lisboa Casino & 통영 출장안마 Hotel location in San Carlos, TX and

    BalasHapus