Kamis, 17 Mei 2018

Isu Diskriminasi dalam Sonny’s Blues Karya James Baldwin


Isu Diskriminasi dalam Sonny’s Blues Karya James Baldwin
1.       Pembahasan Materi

a.       Pengertian diskriminasi
Diskriminasi menurut Ihromi (2006) meliputi kekerasan berdasarkan jenis kelamin, yaitu kekerasan yang ditujukan kepada wanita , karena ia adalah seorang wanita atau mempunyai pengaruh secara tidak sepadan kepada wanita, karena ia adalah seorang wanita. Kekerasan itu meliputi tindakan yang mengakibatkan kerusakan atau penderitaan fisik, mental atau seksual, ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan (Nurholis, 2015:100).
Lalu, diskriminasi menurut Sears, Freedman, dan Peplau (1999) adalah perilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata berdasarkan keanggotaannya dalam kelompok (Psikologi Islam Indonesia, 2015).
Jadi, diskriminasi adalah sebuah perbuatan dimana suatu kelompok yang membedakan sesuatu yang berbeda darinya, bisa menolak atau menerima dan jika menolak akan mengakibatkan kerusakan atu penderitaan fisik, mental, dan seksual.
b.      Pengertian postmodernisme
Postmodernisme adalah sebuah terma yang kompleks yang muncul sebagai bidang kajian sejak pertengahan tahun 1980-an. Pada dasarnya, post modernism tidak mungkin hadir dengn satu definisi tunggal, meskipun konsep ini dalam totalitasnya adalah gerakan dalam bidang seni, music, sastra dan drama yang mencoba menolak ide-ide modern era victoria (Nurholis, 2015:100)
Kemudian, menurut Anton Giddens Postmodernisme adalah sebuah estetika, sastra, politik, atau filsafat sosial, yang merupakan dasar dari upaya untuk menggambarkan suatu kondisi, atau suatu keadaan, atau sesuatu yang berkaitan dengan perubahan pada lembaga-lembaga dan kondisi sebagai postmodernita. Postmodernisme adalah “fenomena budaya dan intelektual” (Nuramin saleh, 2012).
Jadi, post modernisme adalah suatu keadaan dimana ada suatu perubahan yang besar dalam bidang seni, sastra, dan drama yang terjadi di Inggris pada abad 20.

2.       Pembahasan cerita pendek “Sonny’s Blues” karya James Baldwin

a.       Sinopsis cerpen “Sonny’s Blues”
Di ceritakan kisah Sonny, adik dari sang narrator yang memiliki perilaku yang buruk. Sang narrator merasa bersalah karena ia tak bisa menjaga adiknya dengan baik, sesuai wasiat ayah dan ibunya, untuk menjaganya. Bahkan , saat dikelas, ia masih terus memikirkan Sonny yang hilang , dan berita terakhir ia dapatkan dari sebuah Koran yang menyatakan bahwa ia dipenjara karena ia terlibat dengan kasus penjualan dan memakai narkoba dengan jenis heroin. Ia bahkan lemas hingga tak berdaya, seperti terhantam es.
Lalu, ia bertemu dengan seseorang yang dikenal sebagai teman Sonny. Ia menanyakan tentang perihal Sonny.temannya mengatakan  ia baik-baik saja dan ia akan di keluarkan dari panti rehabilitasi . kemudian, teman Sonny itu meminta uang kepada sang narrator.
Kemudian, balik lagi ke cerita saat ada Sonny masih berada di rumah rancangan (House Project). Keadaan disana itu sungguh tak dianggap layak sebagai rumah, karena tempatnya yang sudah tua dan banyak tanaman yang tidak terawat. Tetapi, itu tempat tinggal narrator, Sonny, Isabel (Istri narrator), dan Grace (anak narrator). Sonny dekat dengan Isabel, karena ia dapat berkomunikasi yang baik dengannya. Tetapi, Sonny dan ia tak dekat bahkan tak tahu mengapa Sonny lebih diam kepada kakaknya sendiri. Atau bisa disebut juga ia sering berselisih dengan kakaknya.
Kemudian cerita ini kembali ke masa lalu, ketika ia dan Sonny masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Walaupun ia terlihat diam, tetapi ia terlihat bahagia. Ada suatu ketika, ketika mereka sedang berada diatas bukit untuk bermain alat music. Saat ia ingin ke bawah bukit, ayahnya tertabrak oleh mobil. Dan diketahui orang yang mengendarai itu adalah bangsa kulit putih yang sedang mabuk. Terhempaslah ayahnya dan gitar yang sedang ia pegang itu. Itu membuat mereka bahkan istrinya (ibu Sonny dan kakaknya) kaget dan menangis.
Suatu ketika, Sonny dan narrator sedang berbicara seperti biasa namun cenderung dingin. Tiba-tiba Sonny mengatakan bahwa ia ingin menjadi seorang musisi.awalnya, ia ingin menjadi seorang pemain dram tapi akhirnya ia ingin menjadi seorang pianis dengan jenis music jazz.  Tentu saja, itu membuat kakaknya kaget dan tak terima dengan keinginannya. Ia berkata bahwa pekerjaan itu tak menghasilkan sesuatu. Sonny merasa tak terima bahkan ia sangat marah, karena segalanya itu membutuhkan waktu dan tetap akan menjadi musisi.
Sonny tiba-tiba menghilang ketika ia pergi untuk mengikuti pelatihan angkatan laut. Hal itu membut narrator khawatir bahkan pusing. Ia tak tahu kemana ia pergi. Meskipun sempat ada kabar dari Sonny melalui surat, tetapi setelah itu ia kehilangan lagi.
Suatu hari, Sonny menginginkan bertemu dengan narrator setelah lama tak ada kabar. Ia  bertemu dengannya di rumah. Kakaknya takut bahwa ia akan memakai narkoba lagi karena masa lalunya tersebut. Tetapi, Sonny saat itu menunjukkan bahwa ia tak melakukannya lagi. Kemudian, ia mengajak kakaknya untuk ke bar. Kemudian, mereka bertemu dengan temannya yang bernama Creole, dan mengajak Sonny untuk bermain piano. Melihat pertunjukkan Sonny dengan teman-temannya. Ia merasa terhanyut dengan alunan music yang dimainkan oleh Sonny dan memainkannya dengan indah. Dan itulah Sonny dengan segala kemurungan nya yang berhasil keluar dari kemurungannya menjadi sebuah kebanggaan.


b.      Isu rasisme dalam cerita “Sonny’s blues”
Kita  bisa lihat dari cerita yang diangkat oleh penulis, yaitu tentang musik dan menjadikan piano sebagai sebuah simbol, dalam piano terdapat dua warna dalam not nya, yaitu putih dan hitam. Putih menjadi warna yang dominan/ mayoritas dan warna hitam menjadi warna yang sedikit/ minoritas. Kita gambarkan kepada hal yang terjadi, yaitu rasis. Yaitu orang kulit putih dan orang kulit hitam, mungkin ini adalah suatu alasan kenapa penulis mengangkat alat musik piano yang dimasukan kedalam cerita sebagai salah satu ciri musik jazz/blues padahal ciri musin ini tidak hanya itu tetapi ada juga terompet, sexophon, dll.
Selanjutnya, yaitu  ketika orang kulit hitam tak bisa bertindak semau mereka, seperti dalam kutipan
The child knows that they won't talk any more because if he knows too much about what's happened to them, he'll know too much too soon, about what's going to happen to him."
Anak kecil saja takut untuk banyak berbicara karena jika mereka terlalu banyak bicara mereka tau apa yang akan terjadi pada mereka. Budak diperlakukan secara kasar oleh orang kulit putih, tak ada yang bisa membantah, berontak, dan menentang itu hanya akan membunuh diri mereka sendiri, maka dari itu budak harus bodoh,  buta aksara, itu semua dilakukan agar mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kutipan selanjutnya,
“They were not about anything very new. He and his boys up there were keeping it new, at the risk of ruin, destruction, madness, and death, in order to find new ways to make us listen. For, while the tale of how we suffer, and how we are delighted, and how we may triumph is never new, it always must be heard. There isn’t any other tale to tell, it’s the only light we’ve got in all this darkness."
Pada kutipan tersebut bisa kita lihat, bahwa orang-orang kulit hitam mencari jalan agar mereka didengar, ketika mereka tertindas, tersiksa, keburukan yang mereka dapat, semua yang mereka alami akan menjadi sebuah sejarah penting, tapi sejarah itu akan hilang dan terlupakan jika mereka tidak di dengar. Bukan berarti mereka harus menceritakan satu cerita ke cerita yang lain, hanya untuk menemukan secercah cahaya di dalam sebuah kegelapan.
Bagaimana penderitaan mereka, bagaimana mereka berjuang untuk behagia, dan bagaimana untuk mencapai sebuah kemenangan yang seperti sebuah mimpi bagi mereka. Semua yang mereka alami tak ingin dirasakan oleh anak-anak mereka “Yet the child knows that his parents' pain will one day become his pain” orang tua dan orang-orang yang lebih tua, akan melindungi anak kecil. Mereka tidak ingin semuanya terluka, biarkan mereka saja yang merasakan semuanya, tidak dengan anak-anak mereka, karena mereka tahu betapa sulitnya hidup jika harus seperti itu, sulit untuk bernafas, sulit untuk tersenyum dan sulit untuk melakukan semuanya.



Daftar Pustaka

Nurholis. 2015. Prose:The Short Fiction. Bandung.
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/etnik-dan-etnisitas 
http:// iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2011/11/etnis-suku-bangsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar