Kamis, 17 Mei 2018

ROBOHNYA SURAU KAMI (analisis singkat)


ROBOHNYA SURAU KAMI (analisis singkat)

           
            Robohnya surau kami karya A.A. Navis ini menceritakan tentang seseorang yang begitu taat kepada agama. Si tokoh aku ini menceritakan bahwa si kakek ini taat pada agama,suka menjaga surau dengan baik dan lebih sering dia mngasah pisau atau golok.
Tapi pada suatu hari ada seseorang yang bernama Ajo sidi. Dia dikenal sebagai seseorang yang sering bercerita tapi tanpa ada usul-usulnya. Tapi , walaupun cerita itu belum tentu benar, tapi banyak saja warga yang percaya padanya dan termasuk si kakek ini.
Si kakek menceritakan bahwa dia bercerita tentang seorang yng bernama Haji Soleh. Dia seseorang yang didunia taat kepada agama. Tapi dia terkesan tidak peduli dengan duniawinya. Dia terus saja melakukan ibadah dan melakukan ibadah haji . suatu hari, saat diakhirat , dia dengan sombongnya dengan senyum sinis kepada penghuni neraka bahwa dia tak akan masuk situ dan sebaliknya dia melambaikan tangan kepada pnghuni surga. Tibalah dia dipanggil Tuhan dan Tuhan bertanya apa saja yang ia lakukan di dunia. Ia bilang bahwa dia terus menerus menyembah Tuhan dan begitu seterusnya. Sampai akhirnya Tuhan malah memasukkan dia ke neraka. Dan dia menemui penghuni neraka yang senasib ke neraka. Mereka terus bercerita dan membuat keputusan dia akan memprotes kepada Tuhan. Dan sampai di tempat Tuhan, mereka terus mengeluh kenapa mereka masuk neraka. Dan Tuhan pun menjawab bahwa walaupun mereka sudah menyembah dan melakukan ibadah haji berkali-kali, apakah mereka tidak memikirkan yang lain menderita, sedangkan mereka hanya memikirkan diri sendiri.
Dan dengan cerita itu, si kakek itu mengatakan bahwa dia itu hampir mirip dengan tokoh yang tadi dibicarakan. Yang selalu menyembah Tuhan tanpa memikirkan keluarganya yang entah berada dimana. Lalu si kakek itu termenung dan terus memikirkan itu. Keesokan harinya, si tokoh aku itupun terkejut bahwa si kakek itu meninggal setelah ia bercerita kemarin. Ternyata, dia bunuh diri dengan pisau cukur itu ke lehernya. Tapi yang lebih anehnya, setelah si Ajo Sidi menceritakan kisah itu ke kakek sampai Ia bunuh diri, si ajo itu justru bekerja.
Sekarang surau tersebut tidak ada yang jaga, jadi banyak yang warga yang memanfaatkan surau tersebut seenaknya, ada yang mandi,mencuci, bahkan memotong kayu secara sembarangan. Sungguh surau tersebut tidak terjaga dan warga tersebut tidak menjaga surau tersebut dengan baik.
Unsur-unsur intrinsik:
1.      Tema : orang taat yang terlalu percaya terhadap cerita orang lain
2.      alur :  alurnya ini maju-mundur, karena cerpen ini menceritakan seorang kakek yang sudah meninggal,tapi tokoh si aku nya ini menceritakan beliau dimasa lalu.
3.      Latar :
a.       Latar tempat :
1)      Akhirat, merupakan suatu tempat dimana manusia berkumpul untuk masuk ke surge atau neraka. Disini diceritakan pak Haji Soleh, tokoh yang di bicarakan oleh Ajo Sidi.
2)      Neraka , adalah tempat dimana manusia yang telah banyak berbuat dosa. Disini diceritakan Pak Haji Soleh bersama haji-haji lainnya masuk ke tempat ini.
3)      Surau, surau merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Islam yang disebut juga masjid. Di tempat ini diceritakan bahwa si Kakek ini menjaga surau ini atau dia disebut juga Garin.
b.      Latar suasana :
1)      Sedih, karena disini diceritakan bahwa si kakek sedih karena dia merasa membuat suatu yang salah akibat cerita Ajo Sidi.
2)      Marah, karena si aku ini marah kepadanya bahwa Si Ajo Sidi telah bercerita kepada si kakek yang membuatnya sedih dan Haji Soleh bersama haji-haji yang lainnya marah karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.
3)      Kecewa, Karena Haji Soleh tersebut masuk ke neraka dan surau itu tidak terjaga Karena si kakek telah meninggal.
c.       Latar waktu
4.      Tokoh dan penokohan :
a.       Kakek, mempunyai sifat yang baik hati, taat beribadah, tidak suka bermewah-mewahan, tetapi terlalu percaya terhadap orang lain.
b.      Aku, memiliki sifat pemarah, suka ingin tahu masalah orang lain.
c.       Ajo Sidi, memiliki sifat pembohong
d.      Haji Soleh, mempunyai sifat yang sombong, suka bermewah-mewahan, tidak memikirkan keadaan sekitar sehingga dia melakukan haji terus menerus.
5.      Pesan : jangan terlalu percaya terhadap perkataan orang lain yang kurang di percaya. Karena dengan perkataan orang lain bisa menyebabkan seseorang jadi frustasi bahkan bunuh diri. Ada istilah yang mengatakan mulutmu harimaumu,yang dimaksud hal tersebut ialah mulut itu tajam lebih tajam dari pisau.
6.      Sudut pandang : orang ketiga sebagai tokoh utama
Unsur ekstrinsik :
Nilai keagamaan : taat ibadah kepada Tuhan
Nilai kemanusiaan : selalu membantu orang lain tanpa mengaharapkan imbalan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar