Kamis, 17 Mei 2018

MENGANALISIS NOVEL “KELUARGA PERMANA”


MENGANALISIS NOVEL “KELUARGA PERMANA”

A.    Sinopsis Keluarga Permana
Keluarga permana, adalah sebuah keluarga yang dulunya harmonis, saling menyayangi, dan penuh perhatian. Tapi sejak Permana di pecat oleh bos nya karena dia tak pandai menjilat dibandingkan dengan yang lainnya , maka dia di keluarkan dari pabrik tersebut. Dulu dia berprofesi sebagai kepala bagian bangunan. Pada saat itulah dia menjadi kasar perilakunya. Dia suka melakukan hal-hal kasar pada keluarganya (istri dan anaknya).
Suatu ketika, ketika sang istri yang bernama Soleha, dia pergi ke dapur dan tiba-tiba dia memecahkan piring, tiba-tiba si Permana marah-marah pada Soleha karena memcahkan piring dan menempeleng kepalanya. Demikian pula halnya anaknya, dia juga di perlakukan seperti ibunya, di perlakukan kasar, bahkan dia sering dipukul dengan sapu lidi atau rotan. Dia hidupnya amat menyedihkan . la selalu di perlakukan layaknya bukan seorang anak.
Pada suatu pagi, datang seorang pemuda berumur dua puluh tahunan datang ke rumah Permana. Dia datang ke rumahnya karena dia ingin mencari rumah pemondokan, karena saat ini dia kuliah di Bandung , tetapi dia belum punya tempat tinggal. Pemuda itu bernama Sumarto. Dia seorang anak Kuliah jurusan hukum. Akhirnya Permana memutuskan untuk menggunakan ruangan di belakangnya untuk kamarnya. Karena dia berfikir, dengan menggunakan kamarnya, dia akan mendapatkan uang, ya minimal sepuluh ribu rupiah. Setelah di rundingkan dengan Sumarto setuju dengan tinggalnya disana dan mendapatkan uang sewaan yang sesuai dengan keinginan Permana.
Sejak Sumarto tinggal di sana, dia dekat dengan Ida. Menurut Ida, sejak ada Toto, hidup dia terasa hidup lebih bahagia. Tak jarang dia sering berkunjung ke kamar Toto. Tapi, pada saat mereka terlalu dekat dengan berhubungan, mereka teralu terbuai dengan kedekatan mereka sampai akhirnya mereka melakukan hal yang tidak seharusnya.
Kedekatan Sumarto dan Ida itu membuat Permana khawatir dan marah-marah kepada istrinya untuk menasihati anaknya. Saat di nasihati, Ida hanya mengangguk dan bilang tidak terlalu dekat lagi dengannya. Dan itu membuat Permana ingin mengeluarkan Sumarto dari rumahnya. Dan setelah di rundingkan tentang hal tersebut dengan Sumarto dengan alas an Permana ingin pindah ruma dan punya peternakan, akhirnya Sumarto pun setuju untuk pergi dari rumah itu. Tapi itu membuat Sumarto sedih karena akan meninggalkan Ida, orang yang begitu dicintainya.
Setelah kepergian Sumarto,Ida sering pusing dan mual-mual. Itu membuat Komariah khawatir kepada anak majikannya tersebut dan menanyakan langsung kepada Soleha, tapi Soleha tidak menahu hal tersebut. Komariah juga menambahkan bahwa dia telat haid 2 bulan. Lalu,Soleha mengetahui bahwa anaknya itu hamil dan Permana itu pun kaget. Soleha mengusulkan untuk menggugurkannya dengan salah satu dukun. Tapi setelah meminum obat dukun, ida makin sakit. Saat ke dokter, Ia menderita kerusakan rahim dan harus dioperasi.
Sumarto merasa sedih dan ingin menjenguk Ida, tapi dia takut ada apa-apa dengan Ida. Akhirnya, mereka bertemu di sekolah, saat itu Sumarto mengajaknya menikah dengan syarat dia harus di baptis. Dan akhirnya Ida pun setuju. Setelah dirundingkan dengan kedua orang tuanya, mereka pun setuju walaupun dengan perasaan janggal.
Dia bertemu dengan Pastor Murdiono bersama Sumarto dandi baptis olehnya dengan mengganti namnya Maria Magdalena Farida. Setelah itu, mereka menikah dengan keadaan seadanya dan mengundang hanya dengan keluarga dekat. Setelah menikah, ida sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dengan terbentur meja. Pemakaman itu pun dilaksanakan secara katholik dan dikuburkanlah ia di sana. Sumarto menyesal telah melakukan iu dan orang tuanya, terutama Permana menyesal atas tindakannya dulu. Dia terus menangis di pusaran kuburan anaknya di tengah rintikan hujan.


B.     Sudut Pandang dari Novel Keluarga Permana

Sudut pandang dari novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Karena dia mengetaui seluk beluk kehidupan Permana. Selain itu, karena dia juga bukan termasuk tokoh dalam novel ini, ini membuat saya yakin bahwa ini bukan sudut pandang orang pertama.

C.     Tokoh dalam Novel Keluarga Permana

Tokoh dalam novel ini yaitu :
1.      Permana, ia merupakan tokoh utama. Ia merupakan Suami dari Soleha dan ayah dari Ida.
2.      Soleha, ia merupakan istri Permana.
3.      Farida atau Ida, merupakan anak dari kedua pasangan Permana dan Soleha.
4.      Bi Tati, bibinya Soleha dan neneknya Ida
5.      Komariah, pembantu dari keluarga Permana
6.      Sumarto, orang yang menyewa rumah belakang Permana dan kekasih Ida.
7.      Nenek Lengkong
8.      Mang Ibrahim
9.      Kuraesin, teman dekat Ida di sekolah
10.  Surono, ayah dari Sumarto
11.  Sutarni, ibu dari Sumarto
12.  Mang Saipudin
13.  Pastor Murdiono

D.    Penokohan dalam Novel Keluarga Permana

1.      Permana, memiliki watak yang keras, suka membentak, menendang , dan menempeleng istri dan anaknya atas hal kecil yang dilakukan mereka.
2.      Soleha, seorang istri yang sabar mengahdapi suaminya yang memiliki sifat kasar seperti itu
3.      Ida, memiliki sifat yang suka membohongi orang lain apalagi saat itu dia melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan,dia juga keras kepala karena jika keinginannya tak terpenuhi , dia akan nekad pergi.
4.      Sumarto, orangya sopan dan hormat kepada siapa saja. Dia juga bertanggung jawab atas yang dia lakukan ke Ida.
5.      Bi Tati, orang yang selalu perhatian kepada Ida dan Soleha.
6.      Komariah, suka perhatian terhadap majikannya tetapi dia tidak bisa menjaga aib keluarga Permana karena dia ingin semua orang memberi perhatian kepada keluarga tersebut.
7.      Pastor Murdiono, ramah dan baik hatinya dalam menasihati Sumarto dan Ida
8.      Mang Ibrahim, orang yang sayang kepada Ida, tetapi dia orangnya suka menggerutu dan mendongkol
9.      Mang Saipudin, orang yang suka memberi nasihat kepada mang Ibrahim atas kedongkolannya dan dia orang yang bijaksana.

Sumber Referensi
K.H., Ramadhan.1978.Keluarga Permana.Pustaka Jaya:Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar