Analisis Taj
Mahal karya John Shors
1. Novel
Taj Mahal Karya John Shors
a. Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang
kehidupan intrik kerajaan, percintaan, perselingkuhan, perang saudara dan
kegilaan tahta.
Jahanara adalah anak dari Shah Jahan dan Mumtaz Mahal
ia memiliki seorang kakak laki-laki Dara. Jahanara menceritakan bagaimana kehidupan dia selama ini, kebebasan dan kasih
sayang keluarganya membuat ia sangat merasa bahagia, tidak memandang kasta,
kelas dan gender dalam lingkungannya. Ayahnya sangatlah bijaksana tidak seperti
kebanyakan ‘kepala keluarga’ pada zaman itu. Ibunya sangatlah penyayang dan
bijaksana, kakaknya Dara-pun memiliki pribadi yang baik yang selalu
menginginkan perdamaian antara umat hindu dan islam. Namun semua kebahagian
Jahanara mulai lenyap ketika masa remajanya harus ilang akibat di paksa
melakukan perkawinan politik dan ibunya
yang sedang hamil besar saat kerajaan di terpa peperangan, dengan besar cinta
ibunya, iya memaksakan diri agar ikut bersama ayahnya ke medan perang,
akibatnya ketika di tenda perang ibunya meninggal setelah melahirkan adik
Jahanara Aungrazeb.
Ayah Jahanara mengalami duka yang
mendalam setelah di tinggal ibunya, urusan kerajaan menjadi terbengkalai.
Akhirnya ayahnya menitahkan penciptaan istana pualam, istana yang megah yang
pernah ada di muka bumi ini, yang dirancang berdasarkan citra surga dalam
Al-Qur’an. Semua itu atas permintaan terakhir sang ibunda, Mumtaz Mahal kepada
Shah Jahan ayahnya. Dan juga sebagai jejak terakhir raga istrinya. Dengan
bantuan Isa, arsitek berdarah Persia, ditambah dua puluh dua ribu pekerja dan
ratusan gajah, ia berhasil mewujudkan Lambang Keagungan Cinta yag diberinya
nama: Taj Mahal. Selama sebelas tahun pembangunan Taj Mahal, Jahanara menemukan
bahwa ia jatuh hati terhadap Isa, mereka menjalani hubungan terlarang di
belakang suami Jahanara.
b.
Unsur intrinsik
1) Tema :
kehidupan intrik kerajaan, percintaan, perselingkuhan, perang
saudara dan
kegilaan tahta.
2) Latar
belakang : India, Kerajaan Agra
3) Waktu :
sekitar Abad ke 16
4) Suasana :
Menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, menegangkan.
5) Alur : alur
mundur.
6) Sudut
pandang : orang pertama , Jahara
7) Gaya bahasa
: menggunakan bahasa yang agak sulit di mengerti oleh pembaca biasa, banyak
kalimat sastra.
8) Penokohan :
-
Putri jahanara sebagai tokoh utama
prontagonist
Putri Jahanara
adalah seorang wanita yang kuat dan tangguh, ia juga sangat menyayangi
orangtua, saudara, teman, suami dan anaknya.
-
Pangeran Aurangzeb/ Sultan Alamgir
sebagai tokoh utama antagonist
Pangeran
Aurangzeb / sultan Alamgir sebagai tokoh utama antagonis dan tangguh dalam
peperangan. Bisa memukul mundur pasukan pemberontak, tapi sikapnya yang egois
dan sikapnya kejam membuat dia tidak disukai. Selalu merasa iri kepada Dara dan
Jahanara. Perasaan iri dan cemburu itulah yang membuetnya hidup dalam
kebencian. Diamasih bisa menahan diri untuk tidak membunuh ayahnya sendiri.
Tapi walaupun begitu dia membiarkan ayahnya tersiksa perlahan.
-
Sultan syah jahan sebagai tokoh
utama prontagonist
Sultan Shah
Jahan adalah seseorang yang bijaksana dan sangat menghargai wanita. Selalu
berusaha untuk membuat keputusan yang dapat diterima oleh rakyatnya. Merupakan
orang yang tidak mudah dipengaruhi. Memikirkan sesuatu dari baik ataupun
buruknya. Sangat mencinta istrinya, dan juga keluarganya.
-
Permaisuri Arjumand / Mutaz mahal
sebagai tokoh utama prontagonist
Digambarkan seperti wanita yang sangat cantik.
Merupakan wanita yang tangguh dan kuat. Dicintai dan dihormati rakyatnya karena
merupakan permaisuri yang murah hati.
-
Dara sebagai tokoh utama
prontagonist
Selalu memandang hidup dengan tenang dan berfikir
positif, sbar dalam menjalani kehidupan.
-
Ladli sebagai tokoh protagonis.
Digambarkan sebagai gadis yang cantik dan mempesona. Merupakan orang yang ceria
dan berani mengatakan yang dia rasakan. Sosok yang setiakawan.
-
Isa sebagai tokoh protagonis.
Digambarkan sebagai seorang yang cerdas dan pandai dalam memahat batu dan
membuat bangunan-bangunan yang indah.
-
Arjumand sebagai tokoh protagonis.
Digambarkan sebagai seorang gadis yang cantik dan merupakan anak yang berbakti
pada orang tuanya.
-
Khodamir sebagai tokoh antagonis.
Tidak memiliki rasa welas kasih dan berusaha memanfaatkan situasi apaun demi
kepentingan diri sendiri
-
Nizam sebagai tokoh protagonis.
Digambarkan sebagai seorang yang pendiam dan menuruti apa yang diperintahkan
oleh permaisuri ataupun Jahanara. Memiliki loyalitas yang tinggi.
-
Gulbadan dan Rurayya sebagai tokoh
tirtagonis. Digambarkan sebagai anak yang ceria, lebih terbuka terhadap
perasaannya dan memiliki sifat yang baik seperti Jahanara ataupun Arjumand.
c.
Unsur ekstrinsik
1)
Nilai agama
: Saat senang maupun susah harus tetap bersyukur kepada Tuhan yang
maha Esa. Sebagai sesama umat yang beragamaa
seharusnya kita saling menghormati dan menjaga ikatan persaudaraan.
2)
Nilai
moral : Kesetiaan, hal tersebut digambarkan oleh
tokoh-tokoh, seperti kesetiaan Shah Jahan pada istrinya, Isa kepada Jahanara
dan Ladli yang berjuang untuk melindungi Jahanara. Nilai moral yang tidak baik,
yaitu kekerasan dan kekejaman Aurangzeb.
3)
Nilai
sosial : Pernikahan politik yang dilakukan
Jahanara dengan Khodamir menunjukkan bahwa kekayaan masih menjadi segalanya.
4)
Nilai Budaya : Adanya
pertandingan polo yang dipertandingkan saat pernikahan Jahanara dan pembakaran
jasad Ladli serta menabur abunya di laut sebagai tradisi adat Hindu.
http://bacaan-ally.blogspot.co.id/2008/03/perempuan-terluka.html
http://akhmad23zamaluddin.blogspot.co.id/2015/01/sastra-bandingan-perbandingan-taj-mahal.html
http://seramutia17.blogspot.co.id/2015/11/resensi-novel-taj-mahal-kisah-cinta_3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar