MENGANALISIS
NOVEL “KELUARGA PERMANA”
A.
Sinopsis
Keluarga Permana
Keluarga permana, adalah sebuah keluarga yang dulunya harmonis,
saling menyayangi, dan penuh perhatian. Tapi sejak Permana di pecat oleh bos
nya karena dia tak pandai menjilat dibandingkan dengan yang lainnya , maka dia
di keluarkan dari pabrik tersebut. Dulu dia berprofesi sebagai kepala bagian
bangunan. Pada saat itulah dia menjadi kasar perilakunya. Dia suka melakukan
hal-hal kasar pada keluarganya (istri dan anaknya).
Suatu ketika, ketika sang istri yang bernama Soleha, dia pergi ke
dapur dan tiba-tiba dia memecahkan piring, tiba-tiba si Permana marah-marah
pada Soleha karena memcahkan piring dan menempeleng kepalanya. Demikian pula
halnya anaknya, dia juga di perlakukan seperti ibunya, di perlakukan kasar,
bahkan dia sering dipukul dengan sapu lidi atau rotan. Dia hidupnya amat
menyedihkan . la selalu di perlakukan layaknya bukan seorang anak.
Pada suatu pagi, datang seorang pemuda berumur dua puluh tahunan
datang ke rumah Permana. Dia datang ke rumahnya karena dia ingin mencari rumah
pemondokan, karena saat ini dia kuliah di Bandung , tetapi dia belum punya
tempat tinggal. Pemuda itu bernama Sumarto. Dia seorang anak Kuliah jurusan
hukum. Akhirnya Permana memutuskan untuk menggunakan ruangan di belakangnya
untuk kamarnya. Karena dia berfikir, dengan menggunakan kamarnya, dia akan
mendapatkan uang, ya minimal sepuluh ribu rupiah. Setelah di rundingkan dengan
Sumarto setuju dengan tinggalnya disana dan mendapatkan uang sewaan yang sesuai
dengan keinginan Permana.
Sejak Sumarto tinggal di sana, dia dekat dengan Ida. Menurut Ida,
sejak ada Toto, hidup dia terasa hidup lebih bahagia. Tak jarang dia sering
berkunjung ke kamar Toto. Tapi, pada saat mereka terlalu dekat dengan
berhubungan, mereka teralu terbuai dengan kedekatan mereka sampai akhirnya
mereka melakukan hal yang tidak seharusnya.
Kedekatan Sumarto dan Ida itu membuat Permana khawatir dan
marah-marah kepada istrinya untuk menasihati anaknya. Saat di nasihati, Ida
hanya mengangguk dan bilang tidak terlalu dekat lagi dengannya. Dan itu membuat
Permana ingin mengeluarkan Sumarto dari rumahnya. Dan setelah di rundingkan
tentang hal tersebut dengan Sumarto dengan alas an Permana ingin pindah ruma
dan punya peternakan, akhirnya Sumarto pun setuju untuk pergi dari rumah itu.
Tapi itu membuat Sumarto sedih karena akan meninggalkan Ida, orang yang begitu
dicintainya.
Setelah kepergian Sumarto,Ida sering pusing dan mual-mual. Itu
membuat Komariah khawatir kepada anak majikannya tersebut dan menanyakan
langsung kepada Soleha, tapi Soleha tidak menahu hal tersebut. Komariah juga
menambahkan bahwa dia telat haid 2 bulan. Lalu,Soleha mengetahui bahwa anaknya
itu hamil dan Permana itu pun kaget. Soleha mengusulkan untuk menggugurkannya
dengan salah satu dukun. Tapi setelah meminum obat dukun, ida makin sakit. Saat
ke dokter, Ia menderita kerusakan rahim dan harus dioperasi.
Sumarto merasa sedih dan ingin menjenguk Ida, tapi dia takut ada
apa-apa dengan Ida. Akhirnya, mereka bertemu di sekolah, saat itu Sumarto
mengajaknya menikah dengan syarat dia harus di baptis. Dan akhirnya Ida pun
setuju. Setelah dirundingkan dengan kedua orang tuanya, mereka pun setuju
walaupun dengan perasaan janggal.
Dia bertemu dengan Pastor Murdiono bersama Sumarto dandi baptis
olehnya dengan mengganti namnya Maria Magdalena Farida. Setelah itu, mereka
menikah dengan keadaan seadanya dan mengundang hanya dengan keluarga dekat.
Setelah menikah, ida sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dengan terbentur meja.
Pemakaman itu pun dilaksanakan secara katholik dan dikuburkanlah ia di sana.
Sumarto menyesal telah melakukan iu dan orang tuanya, terutama Permana menyesal
atas tindakannya dulu. Dia terus menangis di pusaran kuburan anaknya di tengah
rintikan hujan.
B.
Sudut
Pandang dari Novel Keluarga Permana
Sudut pandang dari novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba
tahu. Karena dia mengetaui seluk beluk kehidupan Permana. Selain itu, karena
dia juga bukan termasuk tokoh dalam novel ini, ini membuat saya yakin bahwa ini
bukan sudut pandang orang pertama.
C. Tokoh dalam Novel Keluarga Permana
Tokoh dalam novel ini yaitu :
1.
Permana,
ia merupakan tokoh utama. Ia merupakan Suami dari Soleha dan ayah dari Ida.
2.
Soleha, ia
merupakan istri Permana.
3.
Farida
atau Ida, merupakan anak dari kedua pasangan Permana dan Soleha.
4.
Bi Tati,
bibinya Soleha dan neneknya Ida
5.
Komariah,
pembantu dari keluarga Permana
6.
Sumarto,
orang yang menyewa rumah belakang Permana dan kekasih Ida.
7.
Nenek
Lengkong
8.
Mang Ibrahim
9.
Kuraesin,
teman dekat Ida di sekolah
10.
Surono,
ayah dari Sumarto
11.
Sutarni,
ibu dari Sumarto
12.
Mang
Saipudin
13.
Pastor
Murdiono
D.
Penokohan
dalam Novel Keluarga Permana
1.
Permana,
memiliki watak yang keras, suka membentak, menendang , dan menempeleng istri dan
anaknya atas hal kecil yang dilakukan mereka.
2.
Soleha,
seorang istri yang sabar mengahdapi suaminya yang memiliki sifat kasar seperti
itu
3.
Ida,
memiliki sifat yang suka membohongi orang lain apalagi saat itu dia melakukan
hal yang tidak seharusnya dilakukan,dia juga keras kepala karena jika
keinginannya tak terpenuhi , dia akan nekad pergi.
4.
Sumarto,
orangya sopan dan hormat kepada siapa saja. Dia juga bertanggung jawab atas
yang dia lakukan ke Ida.
5.
Bi Tati,
orang yang selalu perhatian kepada Ida dan Soleha.
6.
Komariah,
suka perhatian terhadap majikannya tetapi dia tidak bisa menjaga aib keluarga
Permana karena dia ingin semua orang memberi perhatian kepada keluarga
tersebut.
7.
Pastor
Murdiono, ramah dan baik hatinya dalam menasihati Sumarto dan Ida
8.
Mang Ibrahim,
orang yang sayang kepada Ida, tetapi dia orangnya suka menggerutu dan
mendongkol
9.
Mang
Saipudin, orang yang suka memberi nasihat kepada mang Ibrahim atas
kedongkolannya dan dia orang yang bijaksana.
Sumber Referensi
K.H., Ramadhan.1978.Keluarga Permana.Pustaka
Jaya:Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar