PANDANGAN OBJEKTIF dalam “GURINDAM DUA BELAS” karya Raja Ali Haji
abstract
Gurindam Dua Belas is one of the old style poem that
ever wrote in 1800s. it called Gurindam Dua Belas because it has twelve sections
. this poem describe about the Islam religion like Islamic Pillar (Rukun
Islam), the hereafter, the kindness or bad people that showed in their act, or the
government. Although he wrote it in two centuries ago, it still be a good poem
for us in this century. This poem is wrote in Riau, Indonesia that the author’s
name is Raja Ali Haji.
Key word : Poem, Old, 1800, twelve, and Raja.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Zaman
pertengahan merupakan zaman dimana bangsa Eropa
Banyak
syair yang di buat oleh beberapa penyair di abad pertengahan islam. Kebanyakan
dari mereka berasal dari Timur Tengah, seperti Iran, Saudi Arabia, Persia dan
sebagainya. Namun, karya yang akan di analisis ini berasal dari Indonesia.
Ya, Raja Ali Haji merupakan salah satu
sastrawan yang berasal dari Riau, Indonesia. Ia merupakan penyair yang hidup
sekitar tahun 1800-an. Ia juga satu-satunya yang berasal dari Tanah Melayu yang
membuat salah satu karya sastra yang berjenis Gurindam.
Gurindam merupakan salah satu jenis dari
puisi lama yang terdiri atas dua bait. Dalam setiap bait tersebut terdiri atas
dua baris dengan rima yang sama dan merupakan satu kesatuan utuh. Baris pertama
dalam gurindam adalah baris yang berisi yang berisi syarat, masalah, persoalan
atau perjanjian. Sedangkan baris kedua pada gurindam merupakan jawaban ataupun
akibat dari masalah yang terjadi di baris yang pertama.
Karya dari Raja Ali Haji yang berjenis
Gurindam yaitu Gurindam 12, dimana dalam Gurindam tersebut terdapat 12 fasal (pasal)
yang menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan ajaran-ajaran agama Islam
yang tertuang dalam beberapa bait tersebut.
Tentu saja hal ini menjadi suatu yang
fenomenal, dimana saat itu juga dapat diteliti bahwa Indonesia sedang berada
pada masa Islam pada saat itu. Beberapa pasal yang menyatakan tentang rukun
Islam, dosa, dunia dan akhirat. Hal ini menjadi tolok ukur bagi penyair ini
dalam menulis hal-hal baik ke dalam ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal-usul atau sejarah
Gurindam Dua Belas?
2. Siapa pengarang Gurindam Dua Belas?
3. Bagaimana isi dari Gurindam Dua Belas?
4. Bagaimana tema dari setiap pasal dalam
Gurindam Dua Belas?
5. Bagaimana unsur ekstrinsik dalam pasal
tersebut?
6. Apakah ada hal yang menarik dari
Gurindam Dua Belas tersebut?
7. Adakah hal yang dijadikan kelebihan dan
kekurangan Gurindam ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal-usul atau sejarah
Gurindam Dua Belas.
2. Untuk mengetahui siapa pengarang
Gurindam Dua Belas.
3. Mengetahui isi dari Gurindam Dua Belas
itu.
4. Untuk mengetahui tema dari Gurindam Dua
Belas.
5. Untuk mengetahui unsur ekstrinsik dalam
Gurindam Dua Belas.
6. Untuk mengetahui hal-hal yang menarik
dalam Gurindam Dua Belas.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan Gurindam Dua Belas.
D. Metode penelitian
1. Desain penelitian
Untuk
mendapatkan informasi yang akurat, penulis menggunakan Metode
Analisis-deskriptif, analisis adalah penyelidikan terhdapa suatu peristiwa
untuk mengetahui yang sebenarnya atau penguraian suatu pokok ata berbeagai
bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
Metode
Deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data daar
belaka.
2. Sumber data
Sumber
atau referensi yang penuli gunakan dalam menulis artikel jurnal ini diambil
dari beberapa sumber , siantaranya buku dan internet.
3. Jenis data
Jenis
data yang penulis gunakan dalam penyusunan artikel jurnal ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif adalah metode yang lebih menekankan aspek pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah atau berupa kata-kata tertulis.
4. Teknik pengumpulan data
Teknik
pengumpulan data yang penulis lakukan dengan studi pustakawan atau studi
dokumentasi. Studi dokumentai ini
bertujuan untuk memilih dan memilah data-data kepustakaan yang diperlukan.
5. Pengolahan dan analisis data
Analisis
data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis. Hasil pengumpulan data untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang
masalah yang diteliti. Setelah data terkumpul, dilakukan proses analisis yang
memerlukan kajian lebih mendalam.
Analisis
data menggunakan metode interpretasi terhadap data-data yang telah
tersistemasi. Dalam interpretasi data ini, dilakukan dengan menafsirkan
pemikiran tokoh secara holistik yaitu sengan melihat semua konsep dan
aspek-aspeknya dalam hal keselaraan satu sama lainnya.
E. Metode kepenulisan
· Bab
I: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan, Metode Penelitian yang terdiri Desain penelitian, Sumber Data,
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Dan Analisis Data.
·
Bab II
: Sejarah dan Asal Ususl Gurindam Dua Belas, Analisis Gurindam Dua Belas yang
meliputi Tema dan penjelasannya serta amanat di dalam unsur intrinsik dan unsur
ekstrinsiknya yaitu Nilai Islami dan
Nilai Politik.
·
Bab III
: kesimpulan
·
Daftar
Pustaka
pembahasan
1. Sejarah dan Asal Usul Gurindam Dua Belas
Gurindam ini ditulis oleh salah satu
sastrawan asal Riau, Indonesia yang bernama Raja Ali Haji. Ia adalah seorang
bangsawan, sastrawan, sejarawan, budayawan, ulama, dll. Ayahnya, Raja Ahmad,
adalah seorang penasihat Kerajaan dan ibunya, Encik Hamidah binti Panglima
Selangor, adalah putri Raja Selangor. Sedangkan kakeknya bernama Raja Haji
Fisabillih.
Berbagai ilmu, seperti agama Islam,
adat-istiadat, dan bahasa Melayu dan Arab, telah dipelajari oleh Raja Ali Haji.
Bakatnya yang menonjol adalah menulis dan ia sangat berminat pada bidang
sejarah, adat-istiadat, pemerintahan, dan syair (Kurniawan 2014). Selain itu, ia bersekolah tetang hal
apapun denga pakarnya langsung, karena kedudukannya yang membuat ia bisa
melakukan metode sekolah seperti itu.
Setelah itu, ia menuangkan ide dan
gagasannya tentang agama dan budaya ke dalam beberapa bentuk karya sastra,
seperti dalam bentuk surat-surat, kamus, buku yang berjudul Bustanul Katibin,
Syair-syair, dan yang paling momental hingga kini yaitu Gurindam 12.
Gurindam dua belas ini ditulis sekitar
tahun 1846-1847. Gurnindam Dua Belas salah satu karya monumental. Disebut karya
monumental, karena walaupun ditulis sekitar dua abad yang lalu, kedalaman
makna, keindahan bunyi, serta kandungan isinya masih relevan hingga saat ini (Haji 2016).
Karya ini disebut Gurindam Dua Belas
karena adanya 12 pasal di dalamnya.
Gurindam ini yang menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan
ajaran-ajaran agama Islam yang tertuang dalam beberapa bait tersebut.
2. Puisi Gurindam Dua Belas karya Raja Ali
Haji
Pasal 1
|
Pasal 2
|
barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama barang siapa mengenal yang empat maka yaitulah orang yang makrifat barang siapa mengenal Allah suruh dan tegahnya tiada ia menyalah barang siapa mengenal diri maka telah mengenal akan tuhan yang
bahri
barang siapa mengenal dunia tahulah ia barang yang terperdaya barang siapa mengenal akhirat tahulah ia dunia mudharat |
barang siapa mengenal yang tersebut
tahulah ia makna takut barang siapa meninggalkan
sembahyang
seperti rumah tiada bertiang barang siapa meninggalkan puasa tidaklah mendapat dua termasa barang siapa meninggalkan zakat tiada hartanya beroleh berkat barang siapa meninggalkan haji tiadalah ia menyempurnakan janji |
Pasal 3
|
Pasal 4
|
apabila terpelihara mata
sedikitlah cita-cita apabila terpelihara kuping khabar yang jahat tiadalah damping apabila terpelihara lidah niscaya dapat daripadanya faedah bersungguh-sungguh engkau
memeliharakan tangan
daripada segala berat dan ringan apabila perut terlalu penuh keluarlah fi’il yang tiada senonoh anggota tengah hendaklah ingat di situlah banyak orang yang hilang
semangat
hendaklah peliharakan kaki daripada berjalan yang membawa rugi |
hati itu kerajaan di dalam tubuh
jikalau zalim segala anggota pun rubuh apabila dengki sudah bertanah datang daripadanya beberapa anak
panah
mengumpat dan memuji hendaklah pikir di situlah banyak orang yang tergelincir pekerjaan marah jangan dibela nanti hilang akal di kepala jika sedikit pun berbuat bohong boleh diumpamakan mulutnya itu pekung tanda orang yang amat celaka aib dirinya tiada ia sangka bakhil jangan diberi singgah itulah perompak yang amat gagah barang siapa yang sudah besar janganlah kelakuannya membuat
kasar
barang siapa perkataan kotor mulutnya itu umpama ketor di manatah tahu salah diri jika tiada orang lain yang berperi pekerjaan takbur jangan direpih sebelum mati didapat juga sepih |
Pasal 5
|
Pasal 6
|
jika hendak mengenal orang berbangsa
lihat kepada budi dan bahasa jika hendak mengenal orang yang
berbahagia
sangat memeliharakan yang sia-sia jika hendak mengenal orang mulia lihatlah kepada kelakuan dia jika hendak mengenal orang yang
berilmu
bertanya dan belajar tiadalah jemu jika hendak mengenal orang yang berakal di dalam dunia mengambil bekal jika hendak mengenal orang yang baik
perangai
lihat pada ketika bercampur dengan
orang ramai
|
cahari olehmu akan sahabat
yang boleh dijadikan obat cahari olehmu akan guru yang boleh tahukan tiap seteru cahari olehmu akan isteri yang boleh menyerahkan diri cahari olehmu akan kawan pilih segala orang yang setiawan cahari olehmu akan abdi yang ada baik sedikit budi |
Pasal 7
|
Pasal 8
|
apabila banyak berkata-kata
di situlah jalan masuk dusta apabila banyak berlebih-lebihan suka itulah tanda hampirkan duka apabila kita kurang siasat itulah tanda pekerjaan hendak sesat apabila anak tidak dilatih jika besar bapanya letih apabila banyak mencacat orang itulah tanda dirinya kurang apabila orang yang banyak tidur sia-sia sahajalah umur
apabila mendengar akan khabar
menerimanya itu hendaklah sabar apabila mendengar akan aduan membicarakannya itu hendaklah
cemburuan
apabila perkataan yang lemah lembut lekaslah segala orang mengikut apabila perkataan yang amat kasar lekaslah orang sekalian gusar apabila pekerjaan yang amat benar tiada boleh orang berbuat honar |
barang siapa khianat akan dirinya
apalagi kepada lainnya kepada dirinya ia aniaya orang itu jangan engkau percaya lidah suka membenarkan dirinya daripada yang lain dapat kesalahannya daripada memuji diri hendaklah sabar biar daripada orang datangnya khabar orang yang suka menampakkan jasa setengah daripada syirik mengaku kuasa kejahatan diri sembunyikan kebajikan diri diamkan
keaiban orang jangan dibuka
keaiban diri hendaklah sangka |
Pasal 9
|
Pasal 10
|
tahu pekerjaan tak baik tapi
dikerjakan
bukannya manusia ia itulah syaitan kejahatan seorang perempaun tua itulah iblis punya penggawa kepada segala hamba-hamba raja di situlah syaitan tempatnya manja kebanyakan orang yang muda-muda di situlah syaitan tempat bergoda perkumpulan laki-laki dengan perempuan di situlah syaitan punya jamuan adapun orang tua yang hemat syaitan tak suka membuat sahabat jika orang muda kuat berguru dengan syaitan jadi berseteru |
dengan bapa jangan durhaka
supaya Allah tidak murka dengan ibu hendaklah hormat supaya badan dapat selamat dengan anak janganlah lalai supaya boleh naik ke tengah balai
dengan isteri dan gundik janganlah
alpa
supaya kemaluan jangan menerpa dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kapil |
Pasal 11
|
Pasal 12
|
hendaklah berjasa
kepada yang sebangsa hendaklah jadi kepala buang perangai yang cela hendak memegang amanat buanglah khianat hendak marah dahulukan hujjah hendak dimalui jangan memalui hendak ramai murahkan perangai |
raja mufakat dengan menteri
seperti kebun berpagar duri betul hati kepada raja tanda jadi sebarang kerja hukum adil atas rakyat tanda raja beroleh inayat kasihkan orang yang berilmu tanda rahmat atas dirimu hormat akan orang yang pandai tanda mengenal kasa dan cindai
ingatkan dirinya mati
itulah asal berbuat bakti akhirat itu terlalu nyata kepada hati yang tidak buta |
3. Analisis Gurindam Dua Belas karya Raja
Ali Haji
a. Unsur intrinsik
1) Tema dan pembahasannya
a) Tema dari pasal pertama yaitu petuah
tentang agama.
Di dalam pasal
ini mengandung amanat dalam mengingat sang pencipta, ingat akan rukun islam
yang empat, dan mengenal dunia serta isinya. Senantiasa kita akan menjadi orang
yang bersujud kepada-Nya.
b) Tema dari pasal kedua yaitu menjelaskan
tentang rukun islam. Jika manusia meninggalkan salah satu atau semua rukun
Islam, maka ia orang yang merugi.
c) Tema dari pasal ketiga yaitu manusia
harus menjaga anggota tubuhnya dari segala keburukan. Karena tubuh kita akan
melindungi kita dari segala hal yang akan membuat kita menjadi berfaedah dan kebaikan
akan menghampiri kita.
d) Tema dari pasal keempat yaitu manusia
berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan dan amal baik dan buruk manusia. Karena
baik sikap yang anggap kita benar atau tidak benar pun ada ganjaran dari setiap
pergerakkan kita.
e) Tema dari pasal kelima yaitu mengenal
lebih dalam untuk mengetahui pengetahuan lebih baik. Hal yang dimaksud disini
adlaah mencari ilmu sebaik-baiknya tanpa membuang-buang waktu. Selain itu juga
mencari ilmu untuk dunia dan akhirat juga.
f) Tema dari pasal keenam yaitu pilihan
seseorang untuk mencari kebaikan, maka harus melakukan hal yang baik pula.
g) Tema dari pasal ketujuh membahas
larangan terhadap suatu yang berlebihan,
yang akan memberikan dampak buruk. Sudah sering dijelaskan oleh Nabi Muhammad
SAW, untuk tidak melakukan suatu berlebihan. Seperti makan berlebih membuat
badan yang tak bagus, apalagi jika makan dengan tidak mengontolnya. Selain itu
juga memakai perhiasan yang berlebihan pun dapat memicu motif pencurian atau
penjambretan, karena ia memancingnya lebih dahulu.
h) Tema dari pasal kedelapan menjelaskan
tentang kewaspadaan kita terhadap sikap buruk yang ada pada diri kita atau orang
lain. Dalam hal ini, sebenarnya pun hal ini dimlai dari diri sendiri, seperti
memghilangkan rasa malas dalam diri sendiri. Dan kita juga membutuhkan
kewaspadaan kepada orang lain karena kita tidak boleh lengah jika mereka
membuka aib kita.
i)
Tema
dari pasal kesembilan yaitu setiap ada hal kebaikan dan keburuikan itu ada
setan yang pasti akan mengganggu.
j)
Tema
dari pasal kesepuluh berbuat baik kepada sesama dan orang tua. Berbuat baik
terhadpa sesama itu baik, karena akan mendapatkan keuntungan berupa kebaikan
yang akan kita dpaat dari orang itu juga. Apalagi jika menyangkut tetang orang
tua, perlukah kita berbuat baik, karena mereka lah yng membesarkan dan
menjadikan kita seorang yang berhasil juga.
k) Tema dari pasal kesebelas nasihat dalam
berbuat baik dalam kehidupan kenegaraan.
Beberapa nasiht
ini memang ditujukan untuk para pemimpin
yang ada di negara. Dalam hal ini mereka harus memegang amanat yang baik
dan berguna bagi masyarakatnya.
l)
Tema
dari pasal keduabelas nasihat untuk para penguasa agar tidak terlalu
semena-mena. Menjadi perilaku yang baik di mata masyarakat.
2) Amanat
Pesan dari
Gurindam Dua Belas ini dapat dirincikan dalam beberapa poin-poin penting :
a) Hendaklah mengingat Allah dan melakukan
perintahnya tanpa ada alasan apapun. Karena jika kita melalaikannya, kita akan
menjadi orang yang buruk dan merugi.
b) Menjadi pribadi yang lebih baik lagi
tanpa melihat hal yang buruk, perbaikilah perbuatan buruk itu dengan melakukan
kebenaran dan kebaikan di mata Allah, orang tua, kawan, dan pasangan.
c) Orang yang melakukan keburukan, akan
mendapat ganjaran yang buruk juga dari Allah. Dan begitupula sebaliknya, Allah
akan memberikan hal yang baik jika kita
melakukan hal baik dan benar.
d) Hendaklah para penguasa adil terhadap
rakyatnya
e) Berpikirlah sebelum bertindak.
b. Unsur Ekstrinsik
1) Nilai Islami
Dalam
puisi ini , secara keseluruhan mengandung makna ajaran Islam yang mana hal itu
banyak nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran dalam beberapa pasal itu.
Misalnya saja, “barang siapa
meninggalkan zakat, tiada hartanya beroleh berkat” . Dalam hal ini, manusia yang tidak berzakat, hartanya tidak ada
faedahnya atau hartanya yang tidak akan baik untuk dirinya sendiri.
2) Nilai Politik
Gurindam ini
mengatakan bahwa penguasa harus berlaku adil, sesuai dengan pasal 12 “hukum adil
atas rakyat , tanda raja beroleh inayat”. Keadilan meruakan suatu hak yang harus
dilakukan seorang epmimpin dalam menjalankan amanatnya sebagai seseoran yang
menjadi pemimpin negara. Jangan melalaikan
penutup
Gurindam ini ditulis oleh salah satu sastrawan asal
Riau, Indonesia yang bernama Raja Ali Haji. Ia adalah seorang bangsawan,
sastrawan, sejarawan, budayawan, ulama, dll. Gurindam dua belas ini ditulis
sekitar tahun 1846-1847. Gurnindam Dua Belas salah satu karya monumental.
Disebut karya monumental, karena walaupun ditulis sekitar dua abad yang lalu,
kedalaman makna, keindahan bunyi, serta kandungan isinya masih relevan hingga
saat ini.
Karya ini disebut Gurindam Dua Belas karena adanya
12 pasal di dalamnya. Gurindam ini yang
menyatakan beberapa nasihat, sebab akibat, dan ajaran-ajaran agama Islam yang
tertuang dalam beberapa bait tersebut.
Tema
dalam setiap pasal dalam Gurindam yaitu :
·
Tema
dari pasal pertama yaitu petuah tentang agama.
·
Tema
dari pasal kedua yaitu menjelaskan tentang rukun islam.
·
Tema
dari pasal ketiga yaitu manusia harus menjaga anggota tubuhnya dari segala
keburukan.
·
Tema
dari pasal keempat yaitu manusia berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan dan
amal baik dan buruk manusia.
·
Tema dari
pasal kelima yaitu mengenal lebih dalam untuk mengetahui pengetahuan lebih
baik.
·
Tema
dari pasal keenam yaitu pilihan seseorang untuk mencari kebaikan, maka harus
melakukan hal yang baik pula.
·
Tema
dari pasal ketujuh membahas larangan
terhadap suatu yang berlebihan, yang akan memberikan dampak buruk.
·
Tema
dari pasal kedelapan menjelaskan tentang kewaspadaan kita terhadap sikap buruk
yang ada pada diri kita atau orang lain. Dalam hal ini, orang
·
Tema
dari pasal kesembilan yaitu setiap ada hal kebaikan dan keburuikan itu ada
setan yang pasti akan mengganggu.
·
Tema
dari pasal kesepuluh berbuat baik kepada sesama dan orang tua.
·
Tema
dari pasal kesebelas nasihat dalam berbuat baik.
·
Tema
dari pasal keduabelas nasihat untuk para penguasa agar tidak terlalu semena-mena.
Menjadi perilaku yang baik di mata masyarakat
Amanat
dari Gurindam Dua Belas
·
Hendaklah
mengingat Allah dan melakukan perintahnya tanpa ada alasan apapun. Karena jika
kita melalaikannya, kita akan menjadi orang yang buruk dan merugi.
·
Menjadi
pribadi yang lebih baik lagi tanpa melihat hal yang buruk, perbaikilah
perbuatan buruk itu dengan melakukan kebenaran dan kebaikan di mata Allah,
orang tua, kawan, dan pasangan.
·
Orang
yang melakukan keburukan, akan mendapat ganjaran yang buruk juga dari Allah.
Dan begitupula sebaliknya, Allah akan memberikan hal yang baik jika kita melakukan hal baik dan benar.
·
Hendaklah
para penguasa adil terhadap rakyatnya
·
Berpikirlah
sebelum bertindak.
Unsur
Ekstrinsik dari Gurindam Dua Belas
·
Nilai
Islami
Dalam puisi ini , secara
keseluruhan mengandung makna ajaran Islam yang mana hal itu banyak
nasihat-nasihat dan pelajaran-pelajaran dalam beberapa pasal itu. Misalnya
saja, “barang siapa
meninggalkan zakat, tiada hartanya beroleh berkat” . Dalam hal ini, manusia yang tidak berzakat, hartanya tidak ada
faedahnya atau hartanya yang tidak akan baik untuk dirinya sendiri.
·
Nilai
Politik
Gurindam ini mengatakan bahwa penguasa harus berlaku
adil, sesuai dengan pasal 12 “hukum adil atas rakyat , tanda raja
beroleh inayat”.
DAFTAR PUSTAKA
Haji, Raja Ali. Membentuk Jati DIri Melayu melalui
Gurindam Dua Belas. 31 Oktober 2016.
http://www.rajaalihaji.com/id/bookreview.php?a=RkpML3c%3D= (diakses Oktober
30, 2016).
Kurniawan, Rahmad. Sejarah Gurindam Dua Belas. 2014.
http://www.intipsejarah.com/2015/06/sejarah-gurindam-dua-belas.html (diakses
November 1, 2016).
Grand Lisboa Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusGrand Lisboa 청주 출장안마 Casino 나주 출장마사지 & Hotel map with photos, 전주 출장마사지 address, telephone number and 태백 출장안마 map. Find Grand Lisboa Casino & 통영 출장안마 Hotel location in San Carlos, TX and