Isu
Diskriminasi dalam Sonny’s Blues Karya James Baldwin
1.
Pembahasan
Materi
a.
Pengertian
diskriminasi
Diskriminasi menurut Ihromi (2006) meliputi kekerasan berdasarkan
jenis kelamin, yaitu kekerasan yang ditujukan kepada wanita , karena ia adalah
seorang wanita atau mempunyai pengaruh secara tidak sepadan kepada wanita,
karena ia adalah seorang wanita. Kekerasan itu meliputi tindakan yang
mengakibatkan kerusakan atau penderitaan fisik, mental atau seksual, ancaman
tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan (Nurholis, 2015:100).
Lalu, diskriminasi menurut Sears, Freedman, dan Peplau (1999) adalah
perilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata berdasarkan keanggotaannya
dalam kelompok (Psikologi Islam Indonesia, 2015).
Jadi, diskriminasi adalah sebuah perbuatan dimana suatu kelompok
yang membedakan sesuatu yang berbeda darinya, bisa menolak atau menerima dan
jika menolak akan mengakibatkan kerusakan atu penderitaan fisik, mental, dan
seksual.
b.
Pengertian
postmodernisme
Postmodernisme adalah sebuah terma yang kompleks yang muncul sebagai
bidang kajian sejak pertengahan tahun 1980-an. Pada dasarnya, post modernism
tidak mungkin hadir dengn satu definisi tunggal, meskipun konsep ini dalam
totalitasnya adalah gerakan dalam bidang seni, music, sastra dan drama yang
mencoba menolak ide-ide modern era victoria (Nurholis, 2015:100)
Kemudian, menurut Anton Giddens Postmodernisme adalah sebuah
estetika, sastra, politik, atau filsafat sosial, yang merupakan dasar dari
upaya untuk menggambarkan suatu kondisi, atau suatu keadaan, atau sesuatu yang
berkaitan dengan perubahan pada lembaga-lembaga dan kondisi sebagai
postmodernita. Postmodernisme adalah “fenomena budaya dan intelektual” (Nuramin
saleh, 2012).
Jadi, post modernisme adalah suatu keadaan dimana ada suatu
perubahan yang besar dalam bidang seni, sastra, dan drama yang terjadi di
Inggris pada abad 20.
2.
Pembahasan
cerita pendek “Sonny’s Blues” karya James Baldwin
a.
Sinopsis
cerpen “Sonny’s Blues”
Di ceritakan kisah Sonny, adik dari sang narrator yang memiliki
perilaku yang buruk. Sang narrator merasa bersalah karena ia tak bisa menjaga
adiknya dengan baik, sesuai wasiat ayah dan ibunya, untuk menjaganya. Bahkan ,
saat dikelas, ia masih terus memikirkan Sonny yang hilang , dan berita terakhir
ia dapatkan dari sebuah Koran yang menyatakan bahwa ia dipenjara karena ia
terlibat dengan kasus penjualan dan memakai narkoba dengan jenis heroin. Ia
bahkan lemas hingga tak berdaya, seperti terhantam es.
Lalu, ia bertemu dengan seseorang yang dikenal sebagai teman Sonny.
Ia menanyakan tentang perihal Sonny.temannya mengatakan ia baik-baik saja dan ia akan di keluarkan
dari panti rehabilitasi . kemudian, teman Sonny itu meminta uang kepada sang
narrator.
Kemudian, balik lagi ke cerita saat ada Sonny masih berada di rumah
rancangan (House Project). Keadaan disana itu sungguh tak dianggap layak
sebagai rumah, karena tempatnya yang sudah tua dan banyak tanaman yang tidak
terawat. Tetapi, itu tempat tinggal narrator, Sonny, Isabel (Istri narrator),
dan Grace (anak narrator). Sonny dekat dengan Isabel, karena ia dapat
berkomunikasi yang baik dengannya. Tetapi, Sonny dan ia tak dekat bahkan tak
tahu mengapa Sonny lebih diam kepada kakaknya sendiri. Atau bisa disebut juga
ia sering berselisih dengan kakaknya.
Kemudian cerita ini kembali ke masa lalu, ketika ia dan Sonny masih
tinggal bersama kedua orang tuanya. Walaupun ia terlihat diam, tetapi ia
terlihat bahagia. Ada suatu ketika, ketika mereka sedang berada diatas bukit
untuk bermain alat music. Saat ia ingin ke bawah bukit, ayahnya tertabrak oleh
mobil. Dan diketahui orang yang mengendarai itu adalah bangsa kulit putih yang
sedang mabuk. Terhempaslah ayahnya dan gitar yang sedang ia pegang itu. Itu
membuat mereka bahkan istrinya (ibu Sonny dan kakaknya) kaget dan menangis.
Suatu ketika, Sonny dan narrator sedang berbicara seperti biasa
namun cenderung dingin. Tiba-tiba Sonny mengatakan bahwa ia ingin menjadi
seorang musisi.awalnya, ia ingin menjadi seorang pemain dram tapi akhirnya ia
ingin menjadi seorang pianis dengan jenis music jazz. Tentu saja, itu membuat kakaknya kaget dan
tak terima dengan keinginannya. Ia berkata bahwa pekerjaan itu tak menghasilkan
sesuatu. Sonny merasa tak terima bahkan ia sangat marah, karena segalanya itu
membutuhkan waktu dan tetap akan menjadi musisi.
Sonny tiba-tiba menghilang ketika ia pergi untuk mengikuti pelatihan
angkatan laut. Hal itu membut narrator khawatir bahkan pusing. Ia tak tahu
kemana ia pergi. Meskipun sempat ada kabar dari Sonny melalui surat, tetapi
setelah itu ia kehilangan lagi.
Suatu hari, Sonny menginginkan bertemu dengan narrator setelah lama
tak ada kabar. Ia bertemu dengannya di
rumah. Kakaknya takut bahwa ia akan memakai narkoba lagi karena masa lalunya
tersebut. Tetapi, Sonny saat itu menunjukkan bahwa ia tak melakukannya lagi.
Kemudian, ia mengajak kakaknya untuk ke bar. Kemudian, mereka bertemu dengan
temannya yang bernama Creole, dan mengajak Sonny untuk bermain piano. Melihat
pertunjukkan Sonny dengan teman-temannya. Ia merasa terhanyut dengan alunan music
yang dimainkan oleh Sonny dan memainkannya dengan indah. Dan itulah Sonny
dengan segala kemurungan nya yang berhasil keluar dari kemurungannya menjadi
sebuah kebanggaan.
b.
Isu
rasisme dalam cerita “Sonny’s blues”
Kita bisa lihat
dari cerita yang diangkat oleh penulis, yaitu tentang musik dan menjadikan
piano sebagai sebuah simbol, dalam piano terdapat dua warna dalam not nya,
yaitu putih dan hitam. Putih menjadi warna yang dominan/ mayoritas dan warna
hitam menjadi warna yang sedikit/ minoritas. Kita gambarkan kepada hal yang
terjadi, yaitu rasis. Yaitu orang kulit putih dan orang kulit hitam, mungkin
ini adalah suatu alasan kenapa penulis mengangkat alat musik piano yang
dimasukan kedalam cerita sebagai salah satu ciri musik jazz/blues padahal ciri
musin ini tidak hanya itu tetapi ada juga terompet, sexophon, dll.
Selanjutnya, yaitu
ketika orang kulit hitam tak bisa bertindak semau mereka, seperti dalam
kutipan
The child knows that they
won't talk any more because if he knows too much about what's happened to them,
he'll know too much too soon, about what's going to happen to him."
Anak kecil
saja takut untuk banyak berbicara karena jika mereka terlalu banyak bicara
mereka tau apa yang akan terjadi pada mereka. Budak diperlakukan secara kasar
oleh orang kulit putih, tak ada yang bisa membantah, berontak, dan menentang
itu hanya akan membunuh diri mereka sendiri, maka dari itu budak harus
bodoh, buta aksara, itu semua dilakukan
agar mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Kutipan selanjutnya,
“They were not about anything very
new. He and his boys up there were keeping it new, at the risk of ruin,
destruction, madness, and death, in order to find new ways to make us listen.
For, while the tale of how we suffer, and how we are delighted, and how we may
triumph is never new, it always must be heard. There isn’t any other tale to
tell, it’s the only light we’ve got in all this darkness."
Pada kutipan
tersebut bisa kita lihat, bahwa orang-orang kulit hitam mencari jalan agar
mereka didengar, ketika mereka tertindas, tersiksa, keburukan yang mereka
dapat, semua yang mereka alami akan menjadi sebuah sejarah penting, tapi
sejarah itu akan hilang dan terlupakan jika mereka tidak di dengar. Bukan
berarti mereka harus menceritakan satu cerita ke cerita yang lain, hanya untuk
menemukan secercah cahaya di dalam sebuah kegelapan.
Bagaimana penderitaan mereka,
bagaimana mereka berjuang untuk behagia, dan bagaimana untuk mencapai sebuah
kemenangan yang seperti sebuah mimpi bagi mereka. Semua yang mereka alami tak
ingin dirasakan oleh anak-anak mereka “Yet the child knows that his parents'
pain will one day become his pain” orang tua dan orang-orang yang lebih
tua, akan melindungi anak kecil. Mereka tidak ingin semuanya terluka, biarkan
mereka saja yang merasakan semuanya, tidak dengan anak-anak mereka, karena
mereka tahu betapa sulitnya hidup jika harus seperti itu, sulit untuk bernafas,
sulit untuk tersenyum dan sulit untuk melakukan semuanya.
Daftar Pustaka
Nurholis. 2015. Prose:The
Short Fiction. Bandung.
http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/08/etnik-dan-etnisitas http:// iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2011/11/etnis-suku-bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar