Senin, 16 April 2018

MENGANALISIS CERPEN “A CLEAN,WELL-LIGHTED PLACE” KARYA ERNEST HEMINGWAY


MENGANALISIS CERPEN “A CLEAN,WELL-LIGHTED PLACE” KARYA ERNEST HEMINGWAY

A.    Ringkasan Cerita        
Cerita ini diawali dengan seorang kakek tua yang sering berada di kafe luar,tepatnya di dekat pepohonan yang daunnya berguguran. Pada siang hari, jalanan itu sangat berdebu,tapi kalau sudah malam,daun-daun tersebut berembun. Si lelaki tua itu tuli dan dia merasakan perbedaan. Dia meminum banyak brandy (minuman keras). Dia selalu meminum minuman itu. Ketika si kakek itu memesan, datanglah pelayan muda yang datang kepadanya, dia menyarankan untuk tidak minum lagi, tetapi kakek tua itu tidak mengiraukannya.
            Setelah si pelayan itu mengantarkan pesanan lelaki tua itu, dia mengobrol dengan rekan sejawatnya. Kata si pelayan bilang kakek itu pernah melakukan bunuh diri, karena si kakek itu putus asa terhadap hidupnya.
            Ada seorang gadis perempuan dan tentara yang masuk ke kafe. Sepertinya mereka menghampiri lelaki tersebut dan menjemputnya sekitar lima menit yang lalu.
            Si kakek mengetuk piringnya dan si pelayan datang menghampirinya. Dia berkata ingin memesan brandy lagi. Si pelayan berpesan agar tak meminumnya lagi karena dia mabuk. Tapi si lelaki tua itu menatapnya dan akhirnya si pelayan tersebut membawakan brandynya yang berada di dalam kafe.
            Si lelaki itu terjaga setiap malam, kata si pelayan muda. Dia mengantuk karena dia sebelum jam 3 malam, dia tidak akan bisa tidur. Karena si lelaki tua itu berada di kafe sepanjang malam itu. Lalu si pelayan itu mengatakan kepada lelki tua, harusnya dia bunuh diri saja waktu itu. Tapi dia mengisyaratkan dengan jarinya,dia bilang hampir atau sedikit lagi.
            Si pelayan muda itu mengkeluh kesah kan nya lagi bahwa dia benar-benar mabuk. Lalu di tambahkan apakah dia iingin membunuh dirinya. Si pelayan tua itu mengatakan bahwa dia pernah bunuh dirinya dengan menggantungkan dirinya di tambang. Tetapi keponakannya meelpaskan tali tambang tersebut dan itu bertujuan kaena dia khawatir dengan jiwanya.
Lelaki tua itu mempunyai banyak uang yang sangat banyak. Menurut si pelayan muda dia kesepian, dia tak mempunyai istrinya sedangkan dia mempunyai istrinya yang sedang menunggunya di rumahnya. Tapi kata si pelayan tua itu mengatakan bahwa dia mempunyai istri. Tapi istrinya itu tidak terlihat mengurusnya, justru terlihat keponakannya lah yang merawatnya.
Si lelaki tersebut memesan brandy lagi, tapi si pelayan berkata bahwa sudah mau tutup kafenya dan tidak boleh memesan brandy lagi. Pada akhirnya dia memberikan tips nya dan pergi dari kafe.
Si pelayan tua mengatakan kepada si pelayan muda kenapa dia dibiarkan pergi, padahal mereka menginginkan disini. Si kafe yang terang di tempat yang terlihat kotor. Mereka mendatangi ke kafe untuk mencari tempat penerangan bagi dirinya dan hatinya. Si pelayan muda itu melakukan hal itu supaya dia bisa cepat tidur. Si pelayan tua itu mengatakan bahwa dia muda,punya pekerjaan,dan mempunyai kepercayaan. Tetapi si pelayan muda itu mengelak bahwa dia tidak mempunyai kepercayaan meskipun dia punya pekerjaan.

B.     Tokoh

1.      Lelaki tua (an old man)
2.      Pelayan muda ( a young waiter)
3.      Pelayan tua (an old waiter or a colleague of a young waiter)

C.     Tema

Hidup tanpa semangat
Karena si lelaki tua hidup seakan-akan tidak ada gunanya lagi,mesipun is mempunyai banyak uang,tetapi karena dia hidup seakan-akan kesepian, dia melakukan hal yang dilarang (bunuh diri).

D.    Penokohan

1.      Lelaki tua (an old man): berputus asa,
2.      Pelayan muda (A young waiter) : suka mengeluh, egois , tak mau melihat kesusahan orang lain
3.      Pelayan tua (An Old waiter) : suka menasihati orang lain

E.     Latar (setting)
1.      Latar tempat

a.       Kafe
Tempat si pelayan itu bekerja
b.      Di luar kafe dekat pohon
Tempat si lelaki tua itu meminum “brandy”nya
c.       Jalanan
2.      Latar waktu

a.       Malam
Saat si lelaki itu ke kafe meminum “brandy” nya
b.      Pagi
c.       Minggu kemarin
Saat si lelaki tua itu hendak bunuh diri, tapi di tolong oleh keponakannya.
3.      Latar suasana

a.       Kesepian
Si lelaki tua itu kesepian karena mungkin taka da yang menemani dia setip hari
b.      Menjengkelkan
Karena lelaki tua itu tak mengindahkan amanat si pelayan, sehingga si pelayan itu kesal,selain itu dia kesal karena tidak bisa tidur sebelum jam 3.
c.       Keputusasaan
Si lelaki itu putus asa, karena dia menganggap dunia ini btak adil untukna, meskipun dia punya uang banyak, tapi dia tetap kesepian.


F.      Amanat

a.       Janganlah mudah putus asa terhadap sesuatu , Karena  kita di dunia ini masih banyak manusia yang mau menemani kita sepanjang hidup kita.
b.      Janganlah egois atau memikirkan kesulitan kita sendiri. Karena bisa saja kesulitan orang lain itu lebih rumit dan kita harus mensyukuri di balik kesusahan itu, pasti allah akan memudahkannya.

G.    Kesimpulan

Lelaki tua itu sendirian, meskipun dia punya banyak uang, tetapi kesepian itu talk bisa di beli dengan uang, tapi dengan terus berkomunikasi dengan orang lain.
Pelayan muda itu juga tak mensyukuri bahwa dia hidup sudah cukup baik, tapi dia tetap saja mengeluh apa yang terjadi demgan hidupnya itu.  Dan ia juga terus membicarakan kesedihannya padahal si lelaki itu juga sangat sedih dalam kehidupannya itu.


Sumber referensi
A_clean_well_lighted_place.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar