MENGANALISIS CERPEN “A CLEAN,WELL-LIGHTED PLACE” KARYA ERNEST
HEMINGWAY
A.
Ringkasan Cerita
Cerita ini diawali dengan seorang kakek tua yang sering berada di
kafe luar,tepatnya di dekat pepohonan yang daunnya berguguran. Pada siang hari,
jalanan itu sangat berdebu,tapi kalau sudah malam,daun-daun tersebut berembun.
Si lelaki tua itu tuli dan dia merasakan perbedaan. Dia meminum banyak brandy
(minuman keras). Dia selalu meminum minuman itu. Ketika si kakek itu memesan,
datanglah pelayan muda yang datang kepadanya, dia menyarankan untuk tidak minum
lagi, tetapi kakek tua itu tidak mengiraukannya.
Setelah si pelayan
itu mengantarkan pesanan lelaki tua itu, dia mengobrol dengan rekan sejawatnya.
Kata si pelayan bilang kakek itu pernah melakukan bunuh diri, karena si kakek
itu putus asa terhadap hidupnya.
Ada seorang gadis
perempuan dan tentara yang masuk ke kafe. Sepertinya mereka menghampiri lelaki
tersebut dan menjemputnya sekitar lima menit yang lalu.
Si kakek mengetuk
piringnya dan si pelayan datang menghampirinya. Dia berkata ingin memesan
brandy lagi. Si pelayan berpesan agar tak meminumnya lagi karena dia mabuk.
Tapi si lelaki tua itu menatapnya dan akhirnya si pelayan tersebut membawakan
brandynya yang berada di dalam kafe.
Si lelaki itu
terjaga setiap malam, kata si pelayan muda. Dia mengantuk karena dia sebelum
jam 3 malam, dia tidak akan bisa tidur. Karena si lelaki tua itu berada di kafe
sepanjang malam itu. Lalu si pelayan itu mengatakan kepada lelki tua, harusnya
dia bunuh diri saja waktu itu. Tapi dia mengisyaratkan dengan jarinya,dia
bilang hampir atau sedikit lagi.
Si pelayan muda
itu mengkeluh kesah kan nya lagi bahwa dia benar-benar mabuk. Lalu di tambahkan
apakah dia iingin membunuh dirinya. Si pelayan tua itu mengatakan bahwa dia
pernah bunuh dirinya dengan menggantungkan dirinya di tambang. Tetapi
keponakannya meelpaskan tali tambang tersebut dan itu bertujuan kaena dia
khawatir dengan jiwanya.
Lelaki tua itu mempunyai banyak uang yang sangat banyak. Menurut si
pelayan muda dia kesepian, dia tak mempunyai istrinya sedangkan dia mempunyai
istrinya yang sedang menunggunya di rumahnya. Tapi kata si pelayan tua itu
mengatakan bahwa dia mempunyai istri. Tapi istrinya itu tidak terlihat mengurusnya,
justru terlihat keponakannya lah yang merawatnya.
Si lelaki tersebut memesan brandy lagi, tapi si pelayan berkata
bahwa sudah mau tutup kafenya dan tidak boleh memesan brandy lagi. Pada
akhirnya dia memberikan tips nya dan pergi dari kafe.
Si pelayan tua mengatakan kepada si pelayan muda kenapa dia
dibiarkan pergi, padahal mereka menginginkan disini. Si kafe yang terang di
tempat yang terlihat kotor. Mereka mendatangi ke kafe untuk mencari tempat
penerangan bagi dirinya dan hatinya. Si pelayan muda itu melakukan hal itu
supaya dia bisa cepat tidur. Si pelayan tua itu mengatakan bahwa dia muda,punya
pekerjaan,dan mempunyai kepercayaan. Tetapi si pelayan muda itu mengelak bahwa
dia tidak mempunyai kepercayaan meskipun dia punya pekerjaan.
B.
Tokoh
1.
Lelaki tua (an old man)
2.
Pelayan muda ( a young waiter)
3.
Pelayan tua (an old waiter or a colleague of a young waiter)
C.
Tema
Hidup tanpa semangat
Karena si lelaki tua hidup seakan-akan tidak ada gunanya
lagi,mesipun is mempunyai banyak uang,tetapi karena dia hidup seakan-akan
kesepian, dia melakukan hal yang dilarang (bunuh diri).
D.
Penokohan
1.
Lelaki tua (an old man): berputus asa,
2.
Pelayan muda (A young waiter) : suka mengeluh, egois , tak mau
melihat kesusahan orang lain
3.
Pelayan tua (An Old waiter) : suka menasihati orang lain
E.
Latar (setting)
1.
Latar tempat
a.
Kafe
Tempat si
pelayan itu bekerja
b.
Di luar kafe dekat pohon
Tempat si
lelaki tua itu meminum “brandy”nya
c.
Jalanan
2.
Latar waktu
a.
Malam
Saat si lelaki
itu ke kafe meminum “brandy” nya
b.
Pagi
c.
Minggu kemarin
Saat si lelaki
tua itu hendak bunuh diri, tapi di tolong oleh keponakannya.
3.
Latar suasana
a.
Kesepian
Si lelaki tua
itu kesepian karena mungkin taka da yang menemani dia setip hari
b.
Menjengkelkan
Karena lelaki
tua itu tak mengindahkan amanat si pelayan, sehingga si pelayan itu
kesal,selain itu dia kesal karena tidak bisa tidur sebelum jam 3.
c.
Keputusasaan
Si lelaki itu
putus asa, karena dia menganggap dunia ini btak adil untukna, meskipun dia
punya uang banyak, tapi dia tetap kesepian.
F.
Amanat
a.
Janganlah mudah putus asa terhadap sesuatu , Karena kita di dunia ini masih banyak manusia yang
mau menemani kita sepanjang hidup kita.
b.
Janganlah egois atau memikirkan kesulitan kita sendiri. Karena bisa
saja kesulitan orang lain itu lebih rumit dan kita harus mensyukuri di balik
kesusahan itu, pasti allah akan memudahkannya.
G.
Kesimpulan
Lelaki tua itu sendirian, meskipun dia punya banyak uang, tetapi
kesepian itu talk bisa di beli dengan uang, tapi dengan terus berkomunikasi
dengan orang lain.
Pelayan muda itu juga tak mensyukuri bahwa dia hidup sudah cukup
baik, tapi dia tetap saja mengeluh apa yang terjadi demgan hidupnya itu. Dan ia juga terus membicarakan kesedihannya
padahal si lelaki itu juga sangat sedih dalam kehidupannya itu.
Sumber referensi
A_clean_well_lighted_place.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar